Pada Jumat (16/8), terlihat ada banyak pemuda-pemudi ramai berkumpul di depan stadion Shaabb, Baghdad, Irak. Mereka mengendarai sepeda motor besar beserta para rombongan dengan mobil sport masing-masing.
Ternyata, alasan mereka berkumpul di sana adalah untuk menyaksikan konser musik Barat yang diadakan di stadion olahraga yang terletak di jantung kota Baghdad itu.
Para pemuda dengan lengan bertato pun tampak melambaikan glowsticks neon. Mereka berteriak dan menari saat musik di dalam stadion dimainkan oleh DJ yang membawakan lagu barat.
"Kami mengadakan pesta ini sehingga orang-orang dapat mengetahui bahwa Irak memiliki budaya semacam ini, dan memiliki orang-orang yang mencintai kehidupan dan musik," kata Arshad Haybat, seorang sutradara film berusia 30 tahun yang mendirikan perusahaan Riot Gear.
Riot Gear sendiri telah menggelar konser serupa di Irak sebelumnya, namun di hari Jumat kemarin adalah yang pertama dibuka untuk masyarakat umum.
Konser tersebut digelar hingga malam hari, di mana pertunjukan musik itu dominan memainkan musik-musik dansa elektronik.
Dengan lampu sorot yang menerangi, mereka terlihat menghirup rokok elektronik (vape) yang digenggam di tangan. Mereka juga saling merekam satu sama lain untuk kemudian diunggah ke media sosial.
"Kami hanya pernah melihat konser semacam ini di TV dan film. Saya tidak bisa menggambarkan perasaan saya untuk melihat hal seperti itu di Irak," kata Mustafa Osama yang berusia 21 tahun.
Meskipun didominasi oleh pria muda, ada banyak gadis-gadis remaja di sana yang ikut menari, melompat, dan berteriak. Semakin malam, stadion semakin dipadatkan dengan deru suara para penonton.
"Semua orang muda senang di sini. "Saya berharap akan ada lebih banyak lagi dari peristiwa ini di Irak," kata Ain, salah satu gadis remaja yang hadir dalam konser tersebut.
