Kecam Presiden Bolsonaro, Ribuan Perempuan Brasil Demo ke Jalan

- Kamis, 15 Agustus 2019 | 16:34 WIB
REUTERS/Stringer
REUTERS/Stringer

Pada Rabu (14/8), ribuan perempuan, termasuk perempuan pribumi Brasil, baik yang muda maupun yang sudah berumur, beramai-ramai turun ke jalanan. 

-
REUTERS/Stringer

Ribuan perempuan itu menggelar aksi demonstrasi besar-besaran selama dua hari sejak Selasa (13/8), tepatnya di Ibu Kota Brasilia. Aksi itu merupakan wujud protes mereka terhadap kebijakan yang diterapkan Presiden Bolsonaro.

-
REUTERS/Stringer

Di antaranya, pemotongan dana pendidikan dalam beberapa bulan terakhir, kebijakan pemerintah yang akan membuka wilayah hutan hujan Amazon untuk penambangan, serta kebijakan meningkatkan penggunaan pestisida dan pembunuh gulma.

-
REUTERS/Stringer

Seorang guru berusia 43 tahun dari kota selatan Curitiba, Juliana Joucoski, mengaku belakangan ini masyarakat mengalami masa-masa sulit di mana pemerintah terus-menerus menyerang mereka dengan kebijakan tak masuk akal. "Kami kehilangan hak yang dimenangkan dengan susah payah," kata Juliana.

-
REUTERS/Stringer

Demonstrasi itu pun mereka beri nama 'March of the Margaridas', sesuai dengan pemimpin serikat buruh Brasil bernama Margarida Maria Alves yang dibunuh pada 1983 selama kediktatoran militer Brasil.

-
REUTERS/Stringer

Sebelumnya, demonstrasi besar-besaran seperti ini pernah terjadi, bahkan diadakan setiap empat tahun sekali. Menurut masyarakat setempat, protes ini digelar khusus untuk mengecam kebijakan dari orang nomor satu di Brasil.

-
REUTERS/Stringer

Ribuan perempuan pribumi yang terlibat aksi demonstrasi ini merupakan bagian dari beberapa suku lokal di Brasil. Suku Kaiabi Kawaiwete merupakan penduduk dominan di Brasil. Mereka hidup semi-nomadik dengan berburu, memancing, meramu, dan agribudaya.

-
REUTERS/Stringer

Suku Tabajara diketahui dulunya ada sekitar 2.000 suku pernah mendiami Brasil. Namun pada abad ke-16 menghilang akibat penaklukan bangsa Eropa dan berasimilasi dalam populasi Brasil

-
REUTERS/Stringer

Suku Pareci memiliki ciri khas pada gaya pakaiannya yang agak primitif. Suku Kisetje biasanya identik dengan penampilan penuh tato sebagai aksesoris di tubuhnya.

-
REUTERS/Stringer
-
REUTERS/Stringer

Suku Tapuia tampil memakai aksesoris topi dari bulu unggas selama mengikuti aksi protes. Dan terakhir adalah Suku Kamaiura.

-
REUTERS/Stringer
-
REUTERS/Stringer

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X