Kematian legenda sepakbola Diego Armando Maradona, masih menyisakan sejumlah kontroversi. Berhembus dugaan bahwa kematian Maradona bukan karena penyebab alami.
Seperti diketahui, Maradona meninggal pada 25 November 2020 dan disebut penyebabnya adalah serangan jantung.
Dilaporkan oleh media Argentina Infobae, beredar rekaman suara dokter pribadi Maradona, Leopoldo Luque, kepada asistennya.
Luque mengatakan dalam rekaman tersebut bahwa seorang anggota tim medis bernama Charly memberikan bir dan mariyuana kepada Maradona.
"Mereka mengatakan kepada saya bahwa Charly meminta seorang wanita datang pada malam hari. Jadi, untuk menyingkirkan Diego, dia memberinya bir dan mariyuana," kata Luque.
"Saya tidak bisa menahan Charly saat memberi Diego mariyuana. Saya tak tahu bagaimana menghentikannya," lanjutnya.
Dalam rekaman berikutnya, terungkap bahwa Maradona memang meminta mariyuana setiap hari, meskipun tim medis mencoba memberikan tembakau saja.
Semasa hidupnya, Maradona memang sering mengonsumsi obat-obatan terlarang yang membuat hidupnya kacau balau.
Karena kematian Maradona masih diselimuti misteri, aparat berwenang melakukan penyelidikan, untuk mengetahui apakah ada kelalaian yang menyebabkan Maradona meninggal atau tidak.
Hasil autopsi menunjukkan Maradona memiliki sejumlah masalah kesehatan di ginjal, hati, jantung, dan paru-paru. Tidak ditemukan jejak alkohol atau narkotika dalam urine dan darahnya.
Sementara itu, The Sun melaporkan Maradona meninggalkan harta sekitar 37 juta pounds (Rp 707,99 miliar). Kabarnya, ada 17 orang yang akan berebut warisan tersebut.
Mulai dari 5 anak sah, 7 "anak kesayangan", dan lima saudara Maradona. Perebutan warisan terjadi karena Maradona tidak meninggalkan surat wasiat.
