Farida Pasha Pemeran Mak Lampir Wafat Disambut Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas

- Senin, 18 Januari 2021 | 15:01 WIB
Farida Pasha pemeran Mak Lampir serial Misteri Gunung Merapi. (Ist)
Farida Pasha pemeran Mak Lampir serial Misteri Gunung Merapi. (Ist)

Dunia hiburan tanah air kembali kehilangan talenta terbaiknya setelah Farida Pasha pemeran Mak Lampir dalam serial Misteri Gunung Merapi tutup usia di usia 68 tahun.

Gunung Merapi diketahi pada hari ini pun diketahui mengeluarkan guguran awan panasnya hingga menjangkau 1 Km ke arah barat daya.

Kabar duka ini disampaikan oleh sang cucu, Ify Alyssa pada Instagram Story miliknya pada Minggu (18/1/2021) kemarin.

"Assalamualaikum wr.wb. Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Telah berpulang ke rahmatullah ibunda/nenek kami tercinta Hj. Farida Pasha binti Ali Husen,” beber Ify Alyssa.??

Sang cucu menyebutkan kalau Farida Pasha meninggal dunia pada Sabtu (16/1/2021) pukul 19.35 WIB. ??

“Atas segala kekhilafan beliau semasa hidupnya kami mohon dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya, Terima kasih atas segala bentuk perhatian, dukungan dan doa yang telah disampaikan selama beliau sakit hingga saat terakhirnya,” tulis Ify.??

Ify sendiri tak menyampaikan sakit yang diderita neneknya tersebut. Ify sudah mengunggah story bahwa Farida Pasha telah dimakamkan.

-
Farida Pasha saat bersama keluarganya.

 

Usai kematian pemeran Mak Lampir itu, Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta pada Senin (18/1) pagi mengeluarkan awan panas guguran dengan tinggi kolom 50 meter dan arah luncurannya ke barat daya atau hulu Kali Krasak sejauh 1.000 meter.

Belum diketahui apakah ada hubungan antara meninggalnya Farida Pasha itu dengan gunung merapi yang kini mulai batuk-batuk lagi.

Namun Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida melalui keterangan tertulis yang diterima di Yogyakarta, Senin, mengatakan awan panas guguran yang terekam di seismogram pada pukul 05.43 WIB itu memiliki durasi 112 detik dengan amplitudo maksimum 22 mm.

"Jarak luncur kurang lebih 1.000 meter ke arah barat daya ( Kali Krasak). Teramati tinggi kolom 50 meter di atas puncak. Angin bertiup ke tenggara," kata dia seperti yang dilansir Antara.

Selain awan panas guguran, selama periode pengamatan pukul 00:00-06:00 WIB, BPPTKG mencatat enam kali guguran material dengan jarak luncur maksimum 600 meter mengarah ke barat daya.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X