Mulai Senin (14/9/2020), Jakarta akan kembali menerapkan PSBB total untuk menekan laju penyebaran COVID-19. Langkah tersebut membuat beberapa daerah seperti Bogor, Tangerang, Depok dan Bekasi melakukan hal serupa.
Terkait PSBB total, Wali Kota Bogor Bima Arya menilai bahwa itu bukan solusi yang tepat dan dianggap tidak bisa menyelesaikan masalah. Hal tersebut disampaikan oleh Bima dalam diskusi bertajuk 'PSBB Lagi?', Sabtu (12/9/2020).
Bima Arya juga mengkhawatirkan ekonomi masyarakat. Akibat PSBB, kata Bima, 40 persen masyarakat Bogor kehilangan pekerjaannya. Sehingga menurutnya penerapan PSBB total bukanlah hal yang tepat.
"Dalam kondisi warga yang seperti ini, tindakan yang melakukan lockdown terhadap aktivitas ekonomi warga saya kira enggak pas. Kita belajar dari PSBB yang dilakukan," kata Bima.
Menurut Bima, untuk menekan penularan COVID-19, dibutuhkan konsistensi pemerintah.
"Poinnya adalah konsistensi kita, kalau PSBB, lockdown total oke, tapi ekonominya kuat enggak? personelnya kuat enggak? Kota Bogor bagaimana? APBD berapa? provinsi berapa? kementerian berapa?. Jadi perlu pendalaman sekali," ujarnya.
Menurutnya, pemerintah harus meningkatkan edukasi, bukan hanya sekadar memberi teguran saja saat ada masyarakat yang melanggar protokol kesehatan.
"Bayangkan warga bilang ke saya, 'Pak Wali, kita ini disamperin saja gak pernah untuk diberi edukasi, kemudian diawasi aparat nggak pernah. Tiba-tiba disuruh tutup, enggak bisa makan'. Ya jangan gitu pemerintah," kata Bima Arya menambahkan.