Keji, Guru Pesantren Aniaya Murid 12 Tahun hingga Meninggal Dunia, Dipukul Pakai Bambu

- Selasa, 17 November 2020 | 08:38 WIB
Bocah 12 tahun meninggal dunia usai dianiaya guru pesantren di Bengkulu. (Antara Bengkulu)
Bocah 12 tahun meninggal dunia usai dianiaya guru pesantren di Bengkulu. (Antara Bengkulu)

Malang betul nasib Egi Prametia Candra. Di saat seharusnya ia mendapat ilmu dan pengetahuan untuk bekal hidupnya, bocah 12 tahun itu malah diperlakukan kasar oleh gurunya di Pesantren Rodatun Naja, tempat ia menimba ilmu.

Setelah enam hari menderita sakit akibat dianiaya gurunya, antara lain tak bisa berjalan, Egi pun menghembuskan napas terakhirnya pada Minggu malam (15/11/2020) di kediaman neneknya di wilayah Air Haji Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat. 

Penganiayaan itu sendiri terjadi di Pondok Pesantren Raudatun Naja, di Desa Bandar Jaya, Kecamatan Teramang Jaya, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, pada tanggal 9 November 2020.

Namun, apa yang dialami oleh Egi baru dilaporkan oleh pihak pesantren dua hari kemudian, yakni pada Rabu, 11 November 2020. Saat itu, Egi diantar pulang oleh perwakilan dari pesantren ke rumah pamannya yang bernama Adi, yang tinggal tak jauh dari pesantren.

Adi kemudian memberitahu kakaknya atau ibunda Egi, Eri Gustina (46), tentang apa yang terjadi pada bocah malang tersebut.

Mendengar kabar dari Adi, Eri Gustina yang tinggal di Desa Penarik, Kecamatan Penarik, langsung datang ke rumah Adi, untuk melihat langsung kondisi anaknya.

Begitu tiba di rumah Adi, Eri Gustina pun terkejut bukan kepalang melihat keadaan anaknya. Kaki dan paha sang anak lebam-lebam dan tak bisa berdiri dan jalan. Selain itu, terdapat juga luka memar di bagian pinggang, betis, dan tulang kering.

Kepada sang ibundanya, Egi mengatakan bahwa ia dipukul pakai bambu oleh gurunya, seorang ustadz bernama Zaini Dahlan.

Tak terima anaknya diperlakukan demikian hingga lumpuh, Eri Gustina pun membuat laporan ke Polres Mukomuko keesokan harinya, Kamis (12/11/2020).

“Kami telah menerima laporan dari warga, kemudian memeriksa pelapor dan memeriksa korban,” kata Kapolres Mukomuko AKBP Andy Arisandi.

Tragis, saat proses laporan masih sedang diproses polisi, sang bocah sudah meninggal dunia.

“Memang benar anak tersebut meninggal di kediaman neneknya Minggu malam sekitar pukul 20.00 WIB, di wilayah Air Haji Provinsi Sumatera Barat,” kata Kasat Reskrim Polres Mukomuko AKP Teguh Ari Aji, seperti dilansir Antara.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X