Kasus Kompol Yuni Nyabu Bareng Belasan Anggota, IPW: Patut Diduga Mereka Sindikat Narkoba

- Kamis, 18 Februari 2021 | 10:42 WIB
Kapolsek Astanaanyar Kompol Yuni Purwanti Kusuma Dewi. (tangkapan layar akun YouTube Humas Polrestabes Bandung)
Kapolsek Astanaanyar Kompol Yuni Purwanti Kusuma Dewi. (tangkapan layar akun YouTube Humas Polrestabes Bandung)

Indonesian Police Watch (IPW) menyebut kasus eks Kapolsek Astana Anyar Bandung yang nyabu beserta belasan anggotanya merupakan pukulan telak untuk Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. IPW meminta kasus tersebut agar diusut secara tuntas dan melihat apakah Kompol Yuni dan anggotanya hanya sekedar pemakai narkoba atau bahkan sindikat narkoba.

"IPW menilai apa yang dilakukan Kapolsek wanita di Bandung itu adalah tantangan bagi Kapolri baru Listyo Sigit Prabowo bahwa narkoba bukan hal main-main lagi tapi sudah menggerogoti jantung kepolisian dimana seorang Kapolsek perempuan tega-teganya memimpin anak buahnya untuk narkoba bareng," kata Ketua Presidium IPW Neta S Pane dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Kamis (18/2/2021).

Neta meminta aparat kepolisian dalam hal ini Propam untuk mengusut kasus tersebut. Sebab, ada dugaan jika Kompol Yuni dan jajaranya merupakan sindikat narkoba bukan hanya sekedar pemakai.

"IPW berharap kasus ini diusut tuntas agar diketahui apakah ke-12 polisi itu merupakan bagian dari sindikat narkoba di Jawa barat atau hanya sekadar pemakai," kata Neta.

"Tapi mengingat jumlah mereka begitu besar patut diduga mereka adalah sebuah sindikat," sambungnya.

Sekedar informasi, kabar mengejutkan datang dari instutusi Polri. Seorang Kapolsek wanita berpangkat Kompol terjerat kasus penyalahgunaan narkotika.

Kapolsek itu disebut-sebut merupakan Kapolsek Astaanyar, Bandung, Jawa Barat. Total ada 12 orang termasuk Kapolsek yang diamankan oleh Propam dalam kasus penyalahgunaan narkotika ini.

Kasus itu sendiri terungkap dari adanya laporan masyarakat yang masuk ke Propam Mabes Polri. Propam pun turun tangan menyelidiki kasus tersebut.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

X