Hasil Survei 41% Masyarakat Tolak Vaksinasi, Pemerintah Diminta Lakukan Edukasi

- Selasa, 23 Februari 2021 | 09:43 WIB
Vaksinator menunjukkan vaksin Covid-19 Sinovac saat pelaksanaan vaksinasi gelombang II di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang, Jawa Tengah, Senin (22/2/2021). (ANTARA FOTO/Aji Styawan)
Vaksinator menunjukkan vaksin Covid-19 Sinovac saat pelaksanaan vaksinasi gelombang II di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang, Jawa Tengah, Senin (22/2/2021). (ANTARA FOTO/Aji Styawan)

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Melki Laka Lena menilai pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan (Kemekes) dan Satgas Covid-19 perlu melakukan edukasi dan komunikasi lebih kuat lagi mengenai vaksinasi.

Hal tersebut dikatakannya merespon temuan survei Indikator Politik Indonesia yang dimana ada 41 persen masyarakat menolak divaksinasi Covid-19.

“Butuh edukasi dan komunikasi lebih kuat lg oleh Kemenkes dan Satgas Penanganan Covid di pusat dan daerah,” ujar Melki saat dihubungi Indozone, Selasa (23/2/2021).

Ia berkata, langkah edukasi dan komunikasi kepada masyarakat terkait vaksin tersebut sangatlah penting. Pasalnya, dengan masyarakat melakukan vaksin bisa menjadi salah satu cara untuk menurunkan kurva pandemi Covid-19.

“Untuk membuat masyarakat paham pentingnya vaksin dan vaksinasi dalam pencegahan dan penanganan covid di Tanah Air,” tegasnya.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, sebanyak 41 persen responden menyatakan tidak bersedia menerima vaksin. Sedangkan warga yang bersedia divaksin mencapai 54,9 persen.

“Yang mengagetkan saya secara pribadi, meskipun surveinya telah dilakukan setelah Presiden Jokowi sendiri langsung menjadi orang pertama divaksin, itu masih banyak yang tidak bersedia. Total 41 persen kurang bersedia atau sangat tidak bersedia,”kata Burhanuddin dalam rilis survei dikutip Senin (22/2/2021).

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

X