Aksi Demo Tolak Kedatangan 500 TKA di Sultra Ricuh

- Rabu, 24 Juni 2020 | 01:35 WIB
Pihak kepolisian saat menembakkan gas air mata ke arah massa pengunjuk rasa, Selasa (23/6) malam di Desa Ambaipua, Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan. (ANTARA/Harianto)
Pihak kepolisian saat menembakkan gas air mata ke arah massa pengunjuk rasa, Selasa (23/6) malam di Desa Ambaipua, Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan. (ANTARA/Harianto)

Aksi demontrasi penolakan terhadap kedatangan 500 orang tenaga kerja asing (TKA) yang akan bekerja di PT VDNI dan PT OSS di Morosi Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), hingga Selasa malam (23/6) berlangsung ricuh.

Para pendemo melampiaskan rasa kekecewaannya akibat tidak menemukan seorang pun TKA yang melintas di simpang empat Desa Ambaipua Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan.

Akibatnya pengunjuk rasa melemparkan batu dan kayu ke arah pihak kepolisian, hingga pihak keamanan menyemprotkan water canon dan menembakkan gas air mata ke arah massa pengunjuk rasa.

-
Pihak kepolisian saat menembakkan gas air mata ke arah massa pengunjuk rasa, Selasa (23/6) malam di Desa Ambaipua, Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan. (ANTARA/Harianto)

Kepolisian telah memperingatkan massa pengunjuk rasa agar membubarkan diri, namun imbauan itu tak diindahkan oleh para pendemo dan berupaya melemparkan batu dan kayu ke arah pihak Kepolisian.

Dilansir Antara, pada pukul 23.19 Wita, pihak kepolisian tengah berupa membubarkan massa dengan menembakkan gas air mata dan water canon ke arah pengunjuk rasa.

Sebelumnya, para massa aksi melakukan sweeping setiap kendaraan khususnya roda empat yang keluar dari bandara untuk memeriksa setiap penumpang, apakah memuat TKA atau tidak.

Untuk diketahui, hari Selasa (23/6) dijadwalkan sebanyak 156 TKA asal China akan tiba di Bandara Haluoleo Kendari. 156 TKA itu adalah gelombang pertama dari 500 TKA yang akan datang di Sultra.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X