Komisaris Independen PT Pelni Kristia Budhyarto alias Kang Dede Budhyarto, diserang netizen usai menulis cuitan soal pembubaran agenda kajian online Ramadan di institusinya.
Di Twitter @kangdede78, ia menyebut bahwa menyerangnya adalah kelompok radikalis.
"Semua akun sosmed saya dihajar gerombolan radikalis. Sudah biasa senyumin aja," cuitnya, dengan mengunggah fotonya sedang tersenyum.
Semua akun sosmed saya dihajar gerombolan radikalis. Sudah biasa senyumin aja...???????? pic.twitter.com/4PK8vnX1iF
— Dede Budhyarto (@kangdede78) April 9, 2021
Penelusuran Indozone, Dede tak lain merupakan relawan tim media sosial Jokowi. Ia aktif menulis cuitan yang mendukung kebijakan pemerintah Jokowi.
Saat kampanye Pilpres 2019, Dede mengorganisir Tim Pemenangan Jokowi-Ma'ruf untuk "berperang" di media sosial. Ia meramaikan tagar #Albantani di Twitter. Albantani yang dia maksud adalah nama Imam Besar Masjidil Haram di Mekkah, Muhammad Nawawi Al Bantani, yang disebut-sebut kakek buyut Ma'ruf Amin.
#AlBantani bersatu. Banten merasa dihargai dgn dimunculkannya @KHMarufAmin_ hal ini dirasakan semacam euforia bagi mereka. @KHMarufAmin_ mampu meredam gejolak SARA & kompeten pic.twitter.com/nPp4MnE3Ab
— Dede Budhyarto (@kangdede78) March 12, 2019
Berkat kerjanya sebagai relawan, Dede pun diberi jabatan sebagai komisaris BUMN sesuai surat Kementerian BUMN Nomor SK-354/MBU/11/2020.
Kini, setelah beberapa bulan jadi komisaris, Dede diserang karena cuitannya soal pembatalan acara kajian online Ramadan.
Dede mengatakan, acara itu tidak memeroleh izin dari direksi. Ia pun mengingatkan kepada seluruh jajaran BUMN agar tidak segan-segan mencopot pegawainya yang terlibat radikalisme.
"Selain itu pejabat yg terkait dgn kepanitiaan acara tsb telah DICOPOT. Ini pelajaran sekaligus WARNING kpd seluruh BUMN, jangan segan-segan MENCOPOT ataupun MEMECAT pegawainya yg terlibat radikalisme. Jangan beri ruang sdktpun, BERANGUS," kata dia.
Selain itu pejabat yg terkait dgn kepanitiaan acara tsb telah DICOPOT.
— Dede Budhyarto (@kangdede78) April 8, 2021
Ini pelajaran sekaligus WARNING kpd seluruh BUMN, jangan segan-segan MENCOPOT ataupun MEMECAT pegawainya yg terlibat radikalisme.
Jangan beri ruang sdktpun, BERANGUS.