Viral Cerita Suami Jadi Bidan Dadakan Bantu Istri Melahirkan

- Jumat, 27 September 2019 | 15:29 WIB
photo/Facebook/Fahmi Jamil
photo/Facebook/Fahmi Jamil

Kalau usia kandungan sudah mendekati masa kelahiran, pasti pasangan suami istri harus selalu siap siaga. Karena dari beberapa pengalaman, meski waktu kelahiran sudah diperhitungkan, nyatanya proses bersalin seringkali tidak terduga. Bisa saja, masa kelahiran lebih maju atau bahkan mundur dari waktu yang sudah dijadwalkan.

Maka tak jarang, seorang ibu harus melahirkan dadakan dan orang-orang terdekatnya saat itu harus segera melakukan tindakan pertolongan. Hal itu pun dirasakan oleh seorang pria di Kedah, Malaysia yang menjadi viral di media sosial setelah membagikan pengalaman membantu istrinya melahirkan.

-
photo/Facebook/Fahmi Jamil

Pria bernama Fahmi Jamil menuliskan cerita cukup panjang di laman Facebook-nya, Sabtu (21/9). Dia menceritakan pengalaman ketika dirinya menjadi bidan dadakan membantu sang istri melahirkan anak kedua mereka.

"Tulisan kali ini agak panjang. Saya ambil masa yang lama untuk hadam apa yang berlaku dan menulis posting ini. Pengalaman terhebat dalam hidup saya yang takkan lupa sampai bila-bila. Hingga saat ini masih segar di ingatan setiap detik yang berlaku," tulisnya membuka cerita.

Seharusnya, sang istri Noor Kamila Abdullah dijadwalkan melahirkan pada 24 September 2019. Lebih kurang dua minggu sebelum tanggal itu, mereka pun melakukan check up kandungan di Klinik Kesehatan Ibu Anak. Dari hasil pemeriksaan dokter, posisi bayi di kandungan sudah turun dan siap untuk lahir.

"Bertambah sibuklah isteri selesaikan tugas di tempat kerja. Isteri saya yang saya kenal, tidak suka menyusahkan sesiapa walaupun suami sendiri. Jika boleh, dia tak mahu beban kerjanya ini nanti dipikul oleh orang lain nanti," lanjutnya.

-
photo/Ilustrasi/Unsplash

Namun ternyata, jadwal bersalin sang istri tidak sesuai dengan yang sudah diprediksikan.

"Hari Ahad 14/9, pagi jam 2, isteri mula rasa sakit. Dia ingatkan sakit yang biasa sahaja. Sakit lagi jam 4, dia bangun dan tak boleh tidur. Masa ini dia belum lagi kejutkan saya tengah tidur. Dia sempat siapkan makanan untuk Qilah, anak perempuan kami yang sulung. Memang isteri saya akan siapkan makanan setiap pagi untuknya dibawa ke pengasuh.

Baru kemudian, pukul 05.15 WIB, Noor Kamila membangunkan Fahmi dan meminta dibawa ke rumah sakit karena sudah terasa seperti ingin melahirkan. Fahmi lantas bangun dan bertanya apakah sempat dia mandi dan salat Subuh terlebih dahulu. Sang istri mengiyakan dan mereka pun salat Subuh berjamaah.

"Saya ingat lagi doa saya lepas solat pagi tu bersama isteri, “Ya Allah, ampunkanlah Isteriku, mudahkanlah urusan kami, mudahkanlah urusan isteriku untuk bersalin nanti ya Allah”. Saya baca kuat sekurang kurangnya isteri dapat kekuatan dari doa suami. Saya peluk dia," tulis Fahmi.

Setelah itu, mereka menitipkan si sulung Qilah kepada pengasuhnya. Fahmi dan Noor Kamila langsung bergegas ke rumah sakit. Dokter mengatakan bahwa sang istri baru mengalami pembukaan dua dan mereka diizinkan untuk pulang karena jarak rumah mereka ke rumah sakit tidak terlalu jauh.

-
photo/Ilustrasi/Unsplash

"Sampai rumah, isteri berehat. Dia baring dan sesekali mengadu sakit tapi masih bertahan. Nurse di kaunter PAC tadi pesan kalau ada tanda terus datang ke hospital. Isteri ada beritahu saya sekiranya ada urusan di luar nanti dia akan call jika betul betul dah ada tanda. Tapi saya stay. Risau jika ada apa apa nanti," lanjut Fahmi.

Sekitar pukul 11.00 WIB, Kamila hendak ke kamar mandi. Tiba-tiba terdengarlah suara sang istri berteriak, "Papa! Dah nak keluar dah ni (bayinya)!"

"Saya dah mula panik, saya cakap kita tak boleh beranak kat sini sayang! Tolong ya Allah! Hanya kami berdua saja yang ada di rumah ni. Isteri cakap dah tak boleh naik kereta dah. Kena call ambulans. Saya call 999 untuk ambulans dan beri details. Suasana semakin tegang. Isteri mengadu sakit buatkan saya lebih gelisah dan tak tahu nak buat apa," lanjutnya menceritakan.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X