Pintu Tol hingga Pos Polisi Jadi Korban Aksi Anarkis Massa

- Rabu, 25 September 2019 | 01:47 WIB
Massa membakar pembatas jalan saat berunjuk rasa di Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (24/9). Aksi ribuan mahasiswa yang menolak UU KPK dan pengesahan RUU KUHP tersebut berakhir ricuh. (Antara/Reno Esnir)
Massa membakar pembatas jalan saat berunjuk rasa di Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (24/9). Aksi ribuan mahasiswa yang menolak UU KPK dan pengesahan RUU KUHP tersebut berakhir ricuh. (Antara/Reno Esnir)

Dua unit gerbang Tol Pejompongan, satu bus milik TNI Yonif Mekanis hingga dua pos polisi menjadi korban dari aksi anarkis massa.

Aksi yang berjalan damai di depan Gedung DPR, berubah kisruh setelah polisi mencoba membubarkan massa aksi dengan mobil meriam air dan gas air mata pada Selasa (24/9) sore. Langkah membubarkan pendemo lantaran massa mencoba masuk ke gedung DPR.

Akibat tembakan meriam air dan gas air mata, massa berpencar ke dua arah. Ada yang berkumpul di jalan Gatot Subroto, tepatnya di depan Jakarta Convention Center yang tak jauh dari titik kumpul pertama di depan gedung DPR. Di sisi lain massa berlari ke arah Jalan Tentara Pelajar atau arah Slipi. 

Massa aksi yang berada di Jalan Tentara Pelajar memicu aksi anarkis dengan polisi. Pasca dibubarkan sekitar pukul 16.20 WIB, massa berkumpul di kawasan Stasiun Palmerah dan mencoba masuk ke gedung DPR melalui pintu belakang. Langkah tersebut diantisipasi pihak kepolisian dengan membentuk barikade guna mencegah massa.

Aksi mulai memanas sekitar pukul 21.30 WIB. Pos polisi Palmerah yang berada di jalan Palmerah Timur atau tepatnya di kawasan lampu merah Palmerah dibakar massa. Tak hanya itu, pos polisi yang berada di bawah jembatan Slipi juga ikut menjadi korban amuk massa. Pos tersebut ikut dibakar massa.

-
Pengunjuk rasa membakar sejumlah fasilitas saat mengikuti aksi di kawasan Pejompongan, Jakarta, Selasa (24/9/2019). Aksi mahasiswa yang menolak UU KPK dan pengesahan RKUHP di depan gedung Parlemen berakhir ricuh. (Antara/Indrianto Eko Suwarso)

 

Di kawasan yang sama, massa juga membakar sebuah bus milik TNI dan mobil SUV. Kedua kendaraan tersebut sedang berada kawasan pintu belakang gedung DPR atau tepatnya di tempat parkir Lapangan Tembak Senayan. Massa juga membakar ban bekas di sekitar simpang rel perlintasan kereta api di jalan Pejompongan Raya.

-
Bus TNI yang terbakar di halaman parkir Lapangan Tembak, Senayan, Jakarta, Selasa (24/9/2019) malam. Aksi menuntut pembatalan RKUHP yang saat ini ditunda pengesahannya oleh DPR itu berujung ricuh. (Antara/Sigid Kurniawan)

Tak jauh dari pusat konsentrasi massa, pintu Tol Pejompongan juga menjadi sasaran. Menurut saksi mata, Siswanto, ada oknum massa yang sengaja membakar Gerbang Tol Dalam Kota, di Jalan S Parman, Jakarta Pusat. 

Pembakaran ini, lanjut Siswanto, terjadi secara tiba-tiba sekitar pukul 20.15 WIB. Saat itu keadaan sekitar tol sedang sepi. Dia mengatakan, tak ada kericuhan yang terjadi di Gerbang Tol Pejompongan. Namun, ada aksi massa yang jaraknya sekitar 100 meter.

Ratusan massa hingga pukul 23.40 WIB masih berkumpul di kawasan flyover Slipi. Sisanya berkonsentrasi di jalan Tentara Pelajar hingga Jalan Palmerah Timur.

Di sisi lain massa yang berada di kawasan gedung JCC memilih untuk bertahan dan tak ingin dibubarkan. Polisi mendorong massa hingga simpang susun semanggi, tembakan gas air mata sesekali dikeluarkan untuk membubarkan massa, namun langkah tersebut tidak membuat konsentrasi massa berakhir. 

Hingga Rabu dini hari, jalan di kawasan gedung DPR, mulai dari Jalan Gatot Subroto, dan arus sebaliknya serta jalan Tentara Pelajar menuju jalan Palmerah Timur belum berangsur pulih.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X