Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, mengatakan tes cepat atau rapid test yang sedang dilakukan pemerintah dibagi menjadi dua prioritas.
Prioritas pertama, mereka berdasarkan penelusuran alias contact tracing pernah kontak dekat dengan pasien positif virus corona. Prioritas keduanya, yaitu tim medis yang melayani para pasien Covid-19.
"Rapid test akan kita laksanakan terhadap kontak dekat kasus positif yang di rumah sakit atau yang diisolasi di rumah, maka bagian penelusuran bagi kontak yang ada serumah kita periksa semuanya. Kalau pasien ada kontak dan riwayat bekerja, lingkungan kerja yang kemungkinan punya kontak dekat kita periksa. Ini prioritas pertama," ucapnya di Gedung BNPB, Jakarta, Selasa (24/3/2020).
Sementara itu, prioritas kedua, Yuri mengatakan untuk semua tenaga kesehatan atau tim medis yang terkait pelayanan pasien positif virus corona, termasuk front office rumah sakit.
Yuri menegaskan prioritas ini dibuat karena alat hanya 125.000 unit dan didistribusikan ke-34 provinsi. Pemerintah masih dalam upaya memesan lebih banyak alat tes tersebut.
"Nanti kalau sudah banyak baru kita lakukan per wilayah. Pelaksanakan tes didesentralisasi di fasilitas kesehatan wilayah, yaitu rumah sakit, Puskesmas, hingga laboratoriun daerah," ujarnya.
