Pilu, Video Pemakaman Jenazah Positif Corona Perlihatkan Tak Ada yang Mengantar

- Senin, 23 Maret 2020 | 17:45 WIB
Pemakaman pasien positif corona (Instagram/inspirasi_hidupkita)
Pemakaman pasien positif corona (Instagram/inspirasi_hidupkita)

Hingga Senin (23/3/2020) tercatat sudah sebanyak 49 kasus di Indonesia yang meninggal dunia akibat virus corona (Covid-19). Selebihnya, 579 positif dan 30 orang sembuh.

Dari kasus meninggal dunia, muncul pertanyaan tentang bagaimana memperlakukan jenazah positif virus corona. Atas pertanyaan tersebut, akhirnya muncul jawaban lewat sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @inspirasi_hidupku. 

Video tersebut memerlihatkan pemakaman jenazah muslim positif corona. Prosesi pemakaman diwarnai suasana sepi. Tak ada keluarga dan kerabat yang mengantar jenazah ke tempat perisitirahatan terakhir.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by inspirasi hidup kita (@inspirasi_hidupkita) on

"SODARA KU BANTU PARA MEDIS, MARI KITA BERSINERGI, JANGAN EGOIS. MENGURUS MAYAT PASIEN COVID-19 TERNYATA CUKUP BERAT," tulis keterangan dalam unggahan video.

"Yang meninggal dunia karena COVID-19 dari mulai isolasi, pengobatan sampai tidak tertolong cukup melelahkan tenaga medis yang bekerja lebih lama dan lebih berat dari biasanya."

Mayat pasien COVID 19 perlu penanganan khusus, ketika mengurus jenazah dari mulai memandikan sampai menguburkan harus memenuhi syarat seperti dibawah ini:

1. Yang memandikan harus tenaga medis dengan hati² sesuai prosedur dan berpakaian APD (Alat Pelindung Diri) lengkap
2. Ketika dishalatkan di Masjid harus dilakukan sterilisasi setelah nya.
3. Mayat di kubur dengan kedalaman 1,5 meter,
4. Harus jauh dari sumber air minimal 50 meter
5. Harus jauh dari pemukiman warga minimal 500 meter
6. Harus dikuburkan segera, jangan lebih dari 4 jam sejak meninggal

"Masih mau beribadah tanpa ilmu dengan berkata biar saya mati waktu shalat di masjid. Boleh saja tapi pikirkan juga, bagaimana susahnya mengurus anda yang kena COVID-19. Tidak mungkin juga anda dibiarkan mati dan tidak diurus ketika kena Corona sampai dikubur."

"Rumah Sakit dan Tim Medis di Garda terdepan dalam kasus corona ini. Mereka juga manusia sama seperti kita. Rumah Sakit akan over capacity kalo semua orang kena Corona, dan bisa mati sia² sebabnya tidak ada yang merawat karena perawat dan obat²an pun tidak akan cukup mengurusi banyak manusia dalam waktu yang bersamaan. Sumber: Kemenag dan Tim Medis."

Namun sayangnya, tidak diterangkan dalam video tersebut, pemakaman itu terjadi di daerah mana.

Artikel Menarik Lainnya:

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X