Indonesia Kekurangan Talenta Ahli Artificial Intelligence

- Sabtu, 14 Desember 2019 | 14:44 WIB
Ilustrasi Artificial Intelligence. (nacle.org).
Ilustrasi Artificial Intelligence. (nacle.org).

Data McKinsey and Company, setiap tahunnya Indonesia kekurangan sejumlah 600 ribu talenta digital, sedangkan pada tahun 2030, diprediksi kekurangan mencapai 9 juta ahli di bidang digital dan teknologi.

Namun demikian, masih terdapat beberapa tantangan untuk Indonesia sendiri dalam mencetak SDM unggul untuk berinovasi, diantaranya menciptakan kurikulum dan standar kompetensi demi meningkatkan keterampilan di bidang teknologi, terutama big data.

Chief Executive Officer of Prosa.ai Teguh Eko Budiarto, dalam keteranganya mengusulkan, siswa atau mahasiswa dilatih untuk memiliki self curriculum. Sama seperti mahasiswa S-3, kurikulum yang diberikan untuk mereka itu sedikit sekali.

"Namun mereka mampu untuk memiliki atau membuat target pencapaian masing-masing, baik dalam penelitian maupun skill. Itulah self-curriculum." katanya. 

Ketua Satgas bidang Data Mining Kemenaker Windy Gambetta, mengatalan, untuk mempersiapkan Indonesia mendapat manfaat besar dari revolusi digital, mempercepat kemajuan, pemerintah selaku sektor publik, industri, akademisi, dan komunitas harus saling berkolaborasi yang berfokus pada percepatan inovasi dan daya saing SDM unggul di bidang teknologi digital. 

Kominfo, kata ia, sejak 2018 memiliki program digital talent scholarship untuk anak SMK dan lulusan S-1. Tahun depan jumlah yang akan diterima sebanyak 50.000 orang dam hampir separuhnya mengambil fokus ke data science atau artificial intelligence. 

"Ada juga sebetulnya program lainnya, yaitu big data analytic dan cyber security. Hal demikian menunjukkan semakin meningginya ketertarikan tunas bangsa dalam mempelajari teknologi artificial intelligence," katanya. 

 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X