Saat ini sedang hangat pemberitaan tentang viralnya jenazah ABK WNI yang bekerja di kapal Tiongkok dibuang ke laut.
Ternyata jauh sebelumnya, ada juga jenazah ABK sekaligus pemuda asal Enrekang Sulsel diperlakukan serupa.
Pemuda yang jadi ABK asal Enrekang, Sulawesi Selatan (Sulsel) dikenal bernama Muhammad Alfatah.
Muhammad Alfatah meninggal dunia di kapal Long Xin 802 dan jenazahnya dilarung ke laut, 27 Desember 2019. Hal tersebut sempat menyita perhatian publik di Sulsel.
Pada Januari 2020, saat keluarga mendapat kabar kematian Muhammad Alfatah, mereka sebenarnya sangat berharap jenazah Alfatah dibawa ke kampung halamannya.
Muhammmad Alfatah dikabarkan meninggal dunia di kapal karena sakit. Meski sempat diberikan obat, kondisi Muhammad Alfatah tak kunjung membaik. Ketika meninggal dunia, jenazahnya dibuang oleh kapten kapal ke laut.
Hal itu dilakukan karena khawatir dengan adanya penyakit berbahaya yang dapat menular ke kru lainnya. Keluarga korban yang saat itu telah mengetahui kabar anaknya melalui surat, telah melakukan salat ghaib untuk Alfatah.
Leluarga almarhum sayangkan keterlambatan informasi dari agen penyalur ABK. Kaka Alfatah, Rasyid menyesalkan tindakan kapten kapal yang membuang jenazah adiknya.
Untuk diketahui, pemakaman jenazah di laut dengan cara dilarung adalah hal yang biasa dan menjadi tradisi yang dilakukan di kapal laut atau pesawat terbang.
Sebelum dilarung, jenazah akan mendapatkan penghormatan terakhi dan mendapatkan upacara pemakaman yang layak menurut agama masing-masing.