Operasi lalu lintas dengan sandi Operasi Patuh Matoa 2020 sudah memasuki hari keempat di wilayah Papua. Di hari ketiga operasi, Polda Papua mencatat ada penurunan signifikan angka pelanggaran jika dibandingkan pada hari ketiga operasi tahun 2019.
"Dari data yang berhasil dihimpun, hari ketiga operasi jumlah pelanggar ditilang sebanyak dua pelanggar dibandingkan dengan hari ketiga Operasi Patuh Matoa 2019 sebanyak 153 pelanggar," kata Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal kepada Indozone, Senin (27/7/2020).
Dari data tersebut disimpulkan jika operasi tahun 2020 mengalami penurunan sebanyak 151 jumlah pelanggar. Jika dihitung dalam presentase penurunan itu mencapai 98,6%.
Meski jumlah penilangan sedikit, Kamal menyebut jumlah teguran yang diberikan polisi cukup banyak dihari ketiga ini. Jumlah teguran hari ketiga operasi ini bahkan lebih banyak jika dibandingkan hari ketiga teguran pada operasi tahun 2019 yang lalu.
"Teguran yang diberikan di tahun 2020 sebanyak 377 pelanggar jika dibandingkan tahun 2019 sebanyak 373 pelanggar berarti tahun 2020 terjadi peningkatan sebanyak empat pelanggar atau naik 1,07%," beber Kamal.
Lebih jauh Kamal menyebut, jenis-jenis pelanggaran yang menjadi sasaran pihaknya yakni tidak menggunakan helm SNI, melawan arus lalu lintas, berkendara sambil menggunakan ponsel, dipengaruhi alkohol dan berkendara di bawah umur. Tentunya jenis pelanggaran itu menjadi target utama dalam operasi tahun ini.
"Kita juga mendisiplinkan masyarakat dalam pandemi Covid-19 menghadapi adaptasi baru mampu menerapkan protokol kesehatan terutama di jalan dan transportasi umum," kata Kamal.
Seperti diketahui, Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri menggelar razia lalu lintas dengan sandi operasi patuh di seluruh wilayah Indonesia. Untuk di Papua sendiri, Polda Papua menggelar operasi itu dengan sandi Operasi Patuh Matoa 2020 yang berlangsung selama 14 hari terhitung sejak 23 Juli 2020.
