Anies Baswedan Sebut PSBB di Jakarta Ada di Masa Transisi, Ini Maksudnya

- Kamis, 4 Juni 2020 | 15:16 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (INDOZONE/Murti Ali Lingga)
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (INDOZONE/Murti Ali Lingga)

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan kembali memperpanjang masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayahnya. Pembatasan aktivitas ini merupakan PSBB tahap empat atau fase transisi dan fase tiga berlangsung dari 22 Mei hingga 4 Juni 2020.

Anies menjelaskan, pada PSBB fase empat ini berbeda dengan PSBB fase sebelumnya. PSBB kali ini merupakan masa transisi, di mana akan memberikan kelonggaran terhadap sejumlah aktivitas masyarakat di ruang publik.

"Penetapan status PSBB di Jakarta di perpanjang dan Juni sebagai transisi. Transisi menuju ketika PSBB masif menuju kondisi aman sehat produktif," kata Anies Baswedan dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (4/6/2020).

Anies menjabarkan, terdapat beberapa indikator kenapa diberikan pelonggaran pada fase PSBB empat tersebut. Ia menyatakan, berdasarkan data yang disusun oleh tim dari Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia (UI), dari skala 0-100 DKI Jakarta berada pada posisi atau skor nilai 76.

"Dengan total skor 76 itu artinya pembatasan sosial dapat mulai dilonggarkan. Skala nilai 70-100 artinya pembatasan sosial dilonggarkan secara bertahap tetapi tetap waspada terhadap potensi lonjakan kasus," ujarnya.

Adapun total nilai tersebut didapatkan dari tiga kategori indikator penilaian, yaitu epidemiologi skornya (75), kesehatan publik (70), dan fasilitas kesehatan (100). Sehingga dari catatan itu didapatkan kesimpulan angka akumulasi.

"Fasilitas kesehatan Alhamdulillah, berkat pembangunan sistem yang kita lakukan, untuk antisipasi Covid-19 dalam 3 bulan ini skor kita 100," sebutnya.

-
Salah satu sudut kota Jakarta.(Unsplash.com)

Selain itu, Gubernur DKI Jakarta ini juga mengklaim berdasarkan data yang dimilikinya bila dibandingkan dengan tren kasus positif Covid-19 di Indonesia dan di luar DKI Jakarta, maka terlihat Jakarta mengalami penurunan yang signifikan.

"Kasus di Jakarta dari sini kita melihat bahwa di Jakarta, Alhamdulillah sudah mulai melandai ini dimulai puncak kita itu pada pertengahan April dan mulai melandai hingga sekarang melihat grafik ini Jakarta mulai terkendali," bebernya.

Di samping itu, tingkat kematian akibat Covid-19 di Jakarta juga sudah mulai menurun. Setelah beberapa waktu lalu angkanya juga sempat naik pada bulan April lalu.

"Pada pertengahan April kita sampai pada puncak banyaknya kematian kemudian setelah itu turun dan saat ini Jakarta amat berbeda dengan tren kasus yang ada di seluruh Indonesia dan juga di luar DKI Jakarta," imbuhnya.

Dikatakannya, terjadinya penuruan ini berkat kedisiplinan masyarakat selama ini terutama dalam mematuhi aturan yang berlaku. Jika tidak ada itu, maka hasil ini mustahil didapatkan.

"Ini hasil kerja bersama yang bersama-sama di rumah yang bersama-sama tidak bepergian, menggunakan masker, yang selalu menjaga jarak, yang selalu cuci tangan rutin, yang selalu disiplin menjaga protokol kesehatan," pungkasnya.


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X