Antusias Mudik Lokal Jelang Lebaran di Tengah Pandemi, Begini Tanggapan Pengamat

- Sabtu, 16 Mei 2020 | 15:07 WIB
Ilustrasi pemudik. (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)
Ilustrasi pemudik. (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)

Mudik sudah menjadi sebuah tradisi yang terjadi jelang hari raya. Umumnya masyarakat mengadakan perjalanan ke kampung halaman 10 hari sebelum Lebaran. Sejak diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa titik Indonesia membuat para pemudik harus mengurungkan niatnya.

Berbeda dengan tahun sebelumnya, fenomena mudik Lebaran yang terjadi saat pandemi virus corona (Covid-10) menjelaskan suatu kondisi baru yang dialami masyarakat. Masyarakat yang telah melakukan mudik lokal sebelum masa PSBB didominasi oleh alasan ekonomi.

"Posisinya mereka sudah tidak punya pekerjaan di Jakarta. Banyak sektor-sektor informal seperti pekerja harian yang kondisinya tidak memungkinkan lagi untuk bertahan di Jakarta. Sebenarnya fenomena mudik yang terjadi pada masyarakat lokal sudah terjadi sebelum maupun sesudah PSBB. Karena lebih baik pulang kampung daripada menghabiskan uang bertahan hidup di sini," kata Sony, Sulaksono Wibowo, MT., Ph.D sekaligus Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia Regional Jawa Barat saat diskusi virtual, Sabtu (16/5/2020).

-
Petugas kepolisian melakukan sosialisasi pencegahan COVID-19 kepada pengendara yang melintas di Denpasar, Bali (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)

Sehingga jelang Lebaran saat ini hanya sedikit para pemudik yang benar-benar ingin menikmati esensi lebaran di kampung halaman. Oleh sebab itu, pemerintah daerah tujuan harus siap mengawasi setiap pendatang untuk melakukan pendataan.

Sebagai antisipasi gelombang mudik kedua yang lebih besar, pemerintah perlu menyediakan dan menyiapkan rumah sakit sebagai rujukan. Karena penyebaran virus corona sudah tidak bisa lagi dibendung, animo masyarakat terlalu tinggi.

"Untuk pemudik lokal level satu wilayah turut mengundang perhatian. Diprediksi penyebaran virus corona akan semakin tinggi jelang Lebaran. Kini kembali pada diri masing-masing untuk mematuhi protokol kesehatan yang telah dibuat," tambahnya.

Sementara itu, pasca Idul Fitri, para pemudik gelombang pertama yang mengalami himpitan ekonomi diprediksi tidak akan kembali dalam waktu dekat. Meskipun pemerintah memprediksi situasi akan kembali normal rentang Juni-Oktober, tetap tidak memengaruhi kembalinya para pemudik lokal gelombang pertama. 


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X