Ustaz kondang Abdul Somad (UAS) memberi pandangannya terhadap sosok Habib Rizieq saat diwawancarai oleh jurnalis senior Karni Ilyas.
Video wawancara ini kemudian diunggah ke kanal YouTube Karni Ilyas Club, Minggu (15/11/2020).
Awalnya, UAS mengaku sangat berbeda dengan pemimpin besar Front Pembela Islam (FPI) tersebut.
"Saya di Mesir, beliau di Imam Muhammad bin Saud, di Riyadh. Mesir ini lebih terbuka, sedangkan Riyadh satu mazhab saja. Dari segi nasab, saya orang biasa, beliau Habib, keturunan Nabi Muhammad SAW, " kata UAS.
Namun, UAS menemukan satu hal dari sosok Habib Rizieq yang membuatnya begitu simpati. Menurut UAS, Habib Rizieq merupakan orang yang tidak tinggal diam kala melihat kemungkaran.
"Tapi kemudian ketika, ada beberapa hal yang, ada titik persamaan. Saya senang sekali dengan gerakan 'amar makruf nahi mungkar'. Selama ini selama ini saya melihat ada orang yang amar makruf-nya semangat, ngajak berdzikir, ngajak sholawat, ngajak memakmurkan masjid," kata UAS.
"Tapi ketika mungkar, melihat perbuatan maksiat itu diam. Karena memang 'amar makruf nahi mungkar' terkait dengan kepentingan orang banyak. Sehingga ketika itu kita sentuh, kalau istilah orang Melayu kalau 'priuk blanga orang disentuh' dia mengamuk," sambungnya.
Cara Habib Rizieq menegakkan 'amar makruf nahi mungkar' itulah yang membuat UAS simpati kepada sosok Habib Rizieq sejak dulu.
"Jadi saya simpati dari awal, sebelum saya ketemu beliau, sebelum hiruk-pikuk Pilkada Jakarta 2017," kata UAS.
"Jadi soal keberanian maksudnya, Ustaz ?" tanya Karni Ilyas
"Keberaniannya itu bagi saya sesuatu yang menantang. Saya senang," jawab UAS.
Belakangan ini, nama Habib Rizieq Shihab kembali jadi perbincangan luas. Setelah pulang dari Arab Saudi, Habib Rizieq langsung disambut para pendukungnya di tanah air.
Kepulangan Habib Rizieq bahkan diwarnai berbagai hal yang kemudian turut jadi heboh. Di antaranya video selebritis sensual Nikita Mirzani yang menyebut 'Habib tukang obat'.
Drama pro dan kontra terhadap kepulangan pemimpin besar Front Pembela Islam (FPI) ini berlanjut ke sorotan tentang hajatan yang digelarnya pada masa pandemi.
