Kementerian Koperasi dan UKM: Baru 13% UMKM Manfaatkan Teknologi dalam Usahanya

- Rabu, 1 Juli 2020 | 15:16 WIB
Ilustrasi UMKM. (ANTARA FOTO/Maulana Surya)
Ilustrasi UMKM. (ANTARA FOTO/Maulana Surya)

Asisten Deputi Permodalan Kementerian Koperasi dan UKM, Fixy, mengatakan bahwa saat ini pelaku UMKM yang memanfaatkan teknologi atau go digital dalam menjalankan bisnisnya masih sangat rendah. Bahkan persentasenya belum sampai 20%.

"Sementara untuk digital itu memang masih sangat rendah kegiatan UMKM di sektor digital atau yang berpartisipasi memanfaatkan IPTEK dalam pemasaran produknya atau pengembangan produk yaitu sekitar 13%," kata Fixy dalam diskusi virtual di Jakarta, Rabu (1/7/2020).

Fixy menjelaskan, adanya wabah virus corona (Covid-19) ini bisa menjadi momentum bagi pelaku UMKM untuk segera memanfaat teknologi dalam usahanya, baik dalam pemasaran, distribusi, hingga tahapan lainnya. Pasalnya, ini menjadi keharusan di tengah adanya pelarangan atau pembatasan aktivitas dalam sehari-hari.

"Dalam wabah Corona dan dampak yang kita rasakan bersama-sama sangat berat ini ada blessing in disguise, jadi banyak pelajaran yang bisa kita ambil," ujarnya.

"UMKM yang tadinya masih enggan, tidak mau ikut ke platform ekonomi atau bergabung atau kurang perhatian terhadap IT sekarang ternyata dipaksa oleh keadaan, mau tidak mau karena semua orang PSBB, dianjurkan tidak bisanya tadinya berbelanja keluar otomatis mereka harus beralih," tambahnya.

Dia menuturkan, Kementerian Koperasi dan UKM memandang bahwa industri UMKM di Tanah Air sangat merasakan dampak negatif dari wabah Covid-19 yang terjadi selama ini. Karena itu, pemerintah pun memberikan perhatian dengan menggelontorkan stimulus.

"Bahwa pemerintah itu sudah concern, pertama-tama sekali dianggarkan itu sekitar Rp318 triliun," bebernya.

Ia melanjutkan, seiring perjalanan waktu dan perkembangan dampak dari Covid-19, pihaknya kembali merevisi besar anggaran yang akan diperuntukkan membantu UMKM. Pasalnya, di lapangan ditemukan banyak fakta bahwa pelaku UMKM terpaksa melakukan efisiensi semisal PHK dan lainnya.

Selain itu, sambung Fixy, keberadaan UMKM sangat besar peran dan partisipasinya dalam perekonomian Indonesia, walaupun saat ini di sisi kontribusi langsung terhadap PDB masih terbilang kecil. 

"Kontribusi PDB kita masih 60% untuk sektor UMKM, tapi ini bisa ditingkatkan oleh kerjasama kita bersama," tutupnya.


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X