Koalisi Pemulihan Kali Ciliwung menyayangkan sikap Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria yang akan mempercepat proyek normalisasi kali Ciliwung. Wagub dinilai tidak memahami persoalan Kali Ciliwung secara utuh.
Aktivis Ciliwung Institute, Sudirman, mengatakan arahan Wagub DKI untuk meneruskan proyek normalisasi kawasan hulu Jakarta sarat dengan muatan politik. Pasalnya, Riza dipandang sempat menyebut bahwa normalisasi merupakan janji politik dari presiden Jokowi kepada DKI Jakarta.
"Sangat politis, ketimbang itikad baik menyelesaikan solusi banjir Jakarta, dalam pernyataan wagub berulang-ulang lebih dari 5 kali menyebutkan nama Presiden Jokowi dan hutang janji politiknya (Pilpres) terhadap kota Jakarta," Kata Sudirman dalam penjelasannya di Jakarta, Senin (6/7/2020).
"Kesan tergesa-gesa harus dirampungkan sebelum sisa masa jabatan presiden, terlihat bahwa hak-hak warga untuk menerima pembayaran pembebasan lahan bisa diabaikan," tuturnya.
Sudirman mengaku heran dan mempertanyakan sikap Wagub DKI tersebut. Pasalnya, Gubernur DKI Anies Baswedan sendiri justru anti dan tidak sepakat dengan konsep normalisasi.
"Saya mempertanyakan posisi sebenarnya Riza Patria adalah Wakilnya Jokowi atau Wakilnya Gubernur Anies yang jelas mengusung solusi naturalisasi sungai," jelasnya.
Dia pun mengungkapkan bahwa langkah Gubernur DKI dalam mengusung naturalisasi sungai dan kali ini sudah tepat lantaran untuk mengantisipasi agar banjir Jakarta, terutama di kawasan hilir tidak bertambah para.
"Biar enggak semakin parah, semakin tenggelam karena ruang sungai kawasan hulu selatan Jakarta semakin sempit disesaki bangunan beton normalisasi sungai Kementerian PU," bebernya.
Sementara itu, Direktur Walhi DKI Jakarta Tubagus Sholeh, menambahkan bahwa sikap Wagub DKI yang mendukung normalisasi Kali Ciliwung justru menunjukkan ketidakpahaman terhadap masalah yang tengah dihadapi terutama di DKI Jakarta.
"Sangat disayangkan seorang wakil gubernur hanya melihat persoalan Ciliwung hanya dari sudut masalah banjir. Bahkan tambah parah dengan sikap dan pilihannya yang ingin mempercepat proyek normalisasi," katanya.
Selain itu, Tubagus, juga menilai Wagub Riza tidak peka dan melihat bagaimana upaya warga yang tinggal di pesisir Kali mengelola Kali Ciliwung tersebut.
"Semisal salah satunya yang dikembangkan dan dipertahankan oleh Komunitas Ciliwung Condet yang selama ini mengelola sungai 'ala' warga, dengan memadukan pendekatan ekosistem dan kebudayaan masyarakat. Tubagus juga mendesak harusnya Wagub DKI Jakarta memperjuangkan konsep pengelolaan dan pemulihan berbasis warga, bukan proyek pusat," sebutnya.
