Berburu Babi di Gunung Gede Pangrango, Abi Abdillah Sempat Menghilang, Lesu saat Ditemukan

- Rabu, 6 Januari 2021 | 15:54 WIB
Abi Abdillah (kanan) menghilang saat berburu babi di Gunung Gede Pangrango. (Instagram Jejak Pendaki)
Abi Abdillah (kanan) menghilang saat berburu babi di Gunung Gede Pangrango. (Instagram Jejak Pendaki)

Abi Abdillah (25 tahun) lesu tak berdaya saat ditemukan warga di kawasan Resor Bodogol, Desa Pasirbuncir, Kecamatan Caringin, Bogor, Selasa sore (5/1/2021).

Pria asal Sukabumi itu sebelumnya sempat hilang saat berburu babi di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) pada hari Minggu lalu.

Abi berburu babi bersama rombongan yang berjumlah sekitar 15 orang, namun ia terpisah dan kehilangan kontak. Mereka semula berangkat melalui Kampung Pakauman Desa Wangun Jaya, didampingi oleh warga asli setempat bernama Bedi.

Menurut Kepala Resort Bodogol, Agung Gunawan, mereka masuk melalui Blok Tangil, yang merupakan batas wilayah antara Resor Pasir Hantap dengan Resor Bodogol.

Pengelola Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, masih menunggu arahan dan surat dari Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLHK) serta petunjuk pusat terkait pembukaan kembali pendakian ke Gunung Gede dan Pangrango yang sudah ditutup sejak tanggal 10 September 2020.

"Belum bisa memastikan kapan pendakian akan dibuka, sampai saat ini kita masih menunggu arahan dari pusat. Surat izin sudah dilayangkan dan sejumlah masukan serta persyaratan sudah dilakukan," kata Humas TNGGP, Poppy Oktadiani.

Selama penutupan, pihaknya terus melakukan evaluasi protokol kesehatan terkait langkah ke depan, termasuk berkordinasi dengan Gugus Tugas COVID-19 Cianjur. Bahkan selama penutupan, pihaknya bersama volunter yang ada di TNGGP melakukan pembersihan sampah di sepanjang jalur pendakian.

"Selama penutupan kita terus melakukan operasi sampah yang ada di sekitar jalur pendakian Gunung Gede Pangrango, sebagai upaya mengemballikan kelestarian dan keasrian taman nasional," katanya.

Pihaknya berharap setelah pendakian kembali dibuka, pendaki dapat mematuhi segala bentuk peraturan yang telah ditetapkan pada masa pandemi termasuk mematuhi protokol kesehatan secara ketat.

"Pendaki diharapkan mematuhi segala bentuk peraturan yang diterapkan terutama selama pandemi," kata Poppy Oktadiani.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X