Seorang wanita paruh baya bernama Endang kerap melaksanakan salat di pinggir jalan raya Kota Surabaya.
Endang diketahui merupakan warga asal Madura yang kesehariannya bekerja sebagai pemulung di jalanan.
Karena pekerjaannya itu, Endang selalu melaksanakan salat subuh digabungkan dengan salat zuhur di waktu zuhur, karena bajunya sering sekali kotor.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Endang mengaku bahwa ia memang selalu melakukan salat di pinggir jalan bukan karena penutupan masjid akibat pandemi COVID-19 atau PSBB Surabaya Raya, namun hal itu dikarenakan memang ia yang mau.
Sebelum menjadi pemulung dan tinggal di becak miliknya, ibu tiga anak itu bekerja sebagai calo penumpang angkutan universal bersama suaminya.
Namun, hal tersebut berubah sejak sang suami meninggal dunia dan Endang memilih untuk hidup sendiri menjadi pemulung.
Endang juga sempat berkali-kali ditawari anaknya untuk tinggal bersama, tetapi ia memilih untuk tetap tinggal sebagai pemulung di pinggir jalan.
Walaupun keadaannya memprihatinkan penuh keterbatasan, Endang tetap taat menjalankan ibadah menurut keyakinannya.
