Tentara dan Polisi Masuk Kampus, Bentrok dengan Mahasiswa, Ketua Mapala UNIMED Buka Suara

- Sabtu, 3 Oktober 2020 | 21:10 WIB
TNI dan Polri masuk kampus dan terlibat bentrok dengan anggota Mapala UNIMED. (Instagram @mapalaunimed)
TNI dan Polri masuk kampus dan terlibat bentrok dengan anggota Mapala UNIMED. (Instagram @mapalaunimed)

Baru-baru ini, beredar video yang memperlihatkan sejumlah anggota TNI dan Polri masuk ke kawasan kampus Universitas Negeri Medan (UNIMED) dan terlibat keributan dengan mahasiswa.

Sejumlah aparat terlihat berupaya menyeret mahasiswa sehingga terjatuh. Selain tentara dan polisi, sejumlah sekuriti juga terlihat pada peristiwa itu.

Belakangan diketahui bahwa mahasiswa yang terlibat keributan itu merupakan anggota organisasi pecinta alam (Mapala).

Melalui laman Facebook Mapala Unimed, ketua organisasi tersebut, Rahmat Hakiki Lubis, menceritakan detik-detik peristiwa mencekam tersebut.

Menurut Rahmat, mereka telah diberi Surat Peringatan Pertama terkait penutupan sekretariat organisasi Mapala di kampus tersebut.

Mahasiswa kemudian melayangkan surat audiensi. Namun tidak ditanggapi pihak rektorat.

Menutut Rahmat, organisasi Mapala yang dipimpinnya sudah memenuhi sejumlah peraturan kampus. Seperti pembatasan jam berkegiatan di sekretariat organisasi tersebut sejak pukul 19.00 WIB.

Setelah itu, pihak kampus kembali melayangkan Surat Peringatan Kedua.

Singkat cerita, Mapala Unimed beberapa waktu lalu menggelar kegiatan. Namun tiba-tiba puluhan sekuriti. 

"Kami memang melakukan perlawanan, tapi tidak arogansi seperti yang mereka lakukan," kata Rahmat.

Usai didatangi sejumlah sekuriti, lanjut Rahmat, mereka kemudian menemui seorang pembina organisasi tersebut. Namun tanggapannya tidak sesuai harapan mereka. Karena hal itu, mereka akhirnya pergi. 

Sejumlah anggota Mapala Unimed kemudian menggelar aksi damai di kawasan kampus. 

Keesokannya, Jumat (2/10/2020), anggota Mapala Unimed ke sekretariat mereka. Tak lama kemudian, mereka kembali didatangi pihak kampus.

"Kami minta surat perintah dari atasan. Nah di sana mereka tidak bisa tunjukkan. Di sinilah terjadi kericuhan. Namun Mapala Unimed sekali lagi tidak arogansi. Tidak melakukan pukulan. Yang arogansi pihak satpam, di sana juga ada tentara, ada dosen, ada dekan, polisi," kata Rahmat.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X