Perdagangan Orang di Filipina, Korban Dijadikan Operator Penipuan Online

- Rabu, 17 Mei 2023 | 09:57 WIB
Bareskrim Polri membongkar kasus perdagangan orang skala internasional di Filipina. (INDOZONE/Samsudhuha Wildansyah)4
Bareskrim Polri membongkar kasus perdagangan orang skala internasional di Filipina. (INDOZONE/Samsudhuha Wildansyah)4

Bareskrim Polri membongkar kasus perdagangan orang skala internasional di Filipina. Para korbannya dipaksa menjadi operator penipuan yang menyasar korban warga negara Amerika, Cina, hingga Asia Tenggara.

"Kepada korban dieksploitasi di perusahaan online scam milik warga negara Cina. Mereka bekerja sebagai operator online scam, dengan target melakukan penipuan investasi kepada negara Amerika, Cina, dan Asia Tenggara," kata Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro dalam konferensi pers di Gedung Bareskim Polri, Jakarta, Selasa (16/5/2023).

Ihwal cara pelaku merekrut korbannya, dikatakan Djuhandhani, modus sindikat ini sama seperti modus sindikat perdagangan orang yang mengirim korban ke Myanmar. Para pelaku menawarkan korban pekerjaan dengan gaji yang besar melalui media sosial.

Baca Juga: Bareskrim Tangkap 2 Tersangka Perdagangan Orang Myanmar, Diciduk di Apartemen Bekasi

"Pekerja ini ditawarkan dengan iming-iming gaji Rp15 juta sampai Rp20 juta, kemudian mereka dipaksa bekerja bahkan lebih dari delapan jam sehari, kemudian hanya diperlukan libur sekali," beber Djuhandhani.

-
Bareskrim Polri membongkar kasus perdagangan orang skala internasional di Filipina. (INDOZONE/Samsudhuha Wildansyah)

Ratusan Orang Jadi Korban

Dalam kasus ini, sebanyak ratusan orang menjadi korban. Para korban berasal dari berbagai negara, termasuk dari Indonesia.

"Kalau tadi yang kita lihat WNI ada 242, dua oang sebagai tersangka di Filipina, sedangkan 14 orang itu di jadikan saksi, dan 226 adalah sebagai korban," kata Djuhandhani.

Baca Juga: Sindikat Perdagangan Orang Pakai CV Palsu Berangkatkan 25 WNI ke Myanmar

Hingga saat ini, Polri masih berkoordinasi dengan pihak kepolisian di Filipina. Proses penyidikan hingga saat ini masih diteruskan oleh Bareskrim.

"Sampai saat ini penyidik-penyidik kita masih saya paksa untuk melakukan proses penyidikan di Filipina," pungkasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Gema Trisna Yudha

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X