Mengaku Hidupnya Tak Berguna, Anak 'Punk' Bunuh Diri Menggunakan Pisau Dapur saat Mabuk

- Kamis, 20 Mei 2021 | 17:18 WIB
GJF, Anakn Punk di Blitar yang nekat bunuh diri menggunakan pisau dapur. (Istimewa)
GJF, Anakn Punk di Blitar yang nekat bunuh diri menggunakan pisau dapur. (Istimewa)

Seorang pemuda 22 tahun berinisial GJF ditemukan dalam keadaan meringkuk di dapur rumah temannya dengan kondisi perut terluka parah.

Peristiwa itu bermula ketika GJF yang diketahui akak dari keluarga broken home tersebut sedang berada di rumah temannya, Budi pada Senin (17/5/2021) malam.

Sebelum ke rumah Budi, GJF yang kesehariannya bergaya "Punk" bersama beberapa temannya sempat mengkonsumsi minuman beralkohol.

Di rumah Budi, dalam keadaan mabuk, ia berkeluh kesah mengenai kehidupannya dan mengatakan bahwa ia ingin pergi ke Kalimantan. 

GJF juga meminta tolong kepada orang tua salah satu temannya untuk membantunya menebus ponselnya yang sebelumnya ia gadaikan.

Tidak lama setelah obrolan mereka selesai, dua orang teman yang datang dengannya ke rumah Budi pamit pulang. 

Sementara itu pemilik rumah pun beristirahat dan meninggalkan GJF yang ketika itu terbaring di ruang tamu.

Pada keesokan harinya, Selasa (18/5/2021) sekitar pukul 09.00 WIB, ketika penghuni rumah itu bangun, GJF tidak lagi terlihat di ruang tamu.

Ketika pemilik rumah menuju dapur, ia melihat GJF meringkuk di dapur dengan kondisi perut terluka parah. Pemilik rumah pun langsung mengupayakan pertolongan dan melapor ke pihak berwajib.

Kepada pihak kepolisian ia mengaku melukai dirinya menggunakan pisau dapur dengan niat bunuh diri. Keadaan kondisi keluarganya yang broken home menjadi alasan ia melakukan hal tersebut.

Beruntung nyawanya bisa terselamatkan. Kepada petugas kepolisian, pemuda yang kesehariannya bergaya "Punk" itu mengaku nekat melukai dirinya sendiri dengan niat untuk mengakhiri hidupnya karena merasa hidupnya tidak bergununa.

Hal itu juga dipicu oleh keadaan keluarganya yang broken home sehingga membuat ia selama ini sering mabuk dan bergaul dengan komunitas "Punk" jalanan.

Catatan Redaksi:

Bunuh diri biasanya disebabkan karena depresi. Depresi, oleh karenanya, tidak boleh dianggap remeh. Jika Anda merasakan tendensi untuk melakukan bunuh diri, atau melihat teman atau kerabat yang memperlihatkan tendensi tersebut, sangat disarankan untuk menghubungi dan berdiskusi dengan pihak terkait, seperti psikolog, psikiater, maupun klinik kesehatan jiwa.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X