Anggota Komisi I DPR: Semua Kepala Staf Punya Potensi Jadi Calon Panglima TNI

- Rabu, 16 Juni 2021 | 11:48 WIB
Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Andika Perkasa (kedua kiri) bersama Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Yudo Margono (kanan) bersiap mengikuti rapat dengar pendapat dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (31/5/2021). RDP
Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Andika Perkasa (kedua kiri) bersama Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Yudo Margono (kanan) bersiap mengikuti rapat dengar pendapat dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (31/5/2021). RDP

Bursa calon Panglima TNI memang menjadi sorotan karena Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto akan memasuki masa pensiun pada November mendatang. Terkini, nama KSAD Jendral Andika Perkasa digadang-gadang sebagai sosok yang tepat menjadi Panglima TNI.

Anggota Komisi I DPR RI Bobby Adhityo Rizaldi mengatakan, secara objektif semua Kepala Staf TNI mempunyai rekam jejak dan kemampuan mumpuni untuk menjadi Panglima TNI.

“Secara objektif, semua calon dari Ka (kepala) staf ini memiliki rekam jejak dan kemampuan yang mumpuni untuk menjadi Panglima TNI, yang nantinya akan dikirim kan satu nama ke Komisi I oleh Presiden,” kata Bobby kepada Indozone, Rabu (16/6/2021).

Baca Juga: Pengamat Sebut Indonesia Perlu Panglima TNI yang Paham Media Sosial

Namun, dia menekankan nantinya hanya ada satu nama yang dipilih secara subyektif Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjadi Panglima. Baik itu dari masa  jabatan pensiun hingga matra mana yang mendapatkan giliran.

“Tetapi, Presiden pasti memiliki pertimbangan subyektif baik dari lama masa jabatan (KSAD pensiun 2022, KSAL dan KSAU pensiun 2023). Dan prinsip bergiliran (KSAD atau KSAL). Siapapun yang dipilih, Presiden akan memilih 2 Panglima TNI sampai dengan 2024,” ucapnya.

Lebih lanjut, Politikus Partai Golkar ini ke depannya memiliki pekerjaan rumah untuk dapat mewujudkan visi Presiden menjadi poros Maritim dunia. Pasalnya hal ini relevan dengan pembangunan postur alat peralatan pertahanan dan keamanan (alpalhankam) yang mendukung.

“Lantas mengoptimalkan pengembangan struktur organisasi sebelummya seperti (kogabwilhan, Koopsus dan lain-lain) untuk merespons dinamika keamanan teritorial juga menyelesaikan bottleneck karier pamen-pamen (perwira menengah),” tutur Bobby.

“Dan terakhir mengupayakan peningkatan kesejahteraan prajurit agar lebih professional (supaya tidak ada lagi kasus seperti jual peluru dan lain-lain),” imbuhnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X