Satgas BLBI menyita aset milik anak bungsu mantan Presiden Soeharto, Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto, berupa tanah seluas 124 hektare di wilayah Dawuan, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Proses penyitaan aset dikawal ketat aparat keamanan gabungan dari Polres Karawang, Brimob, Kodim 0604 Karawang dan Satpol PP setempat. Pihak kepolisian juga menurunkan sejumlah kendaraan taktis di lokasi penyitaan.
Dirjen Kekayaan Negara Kemenkeu sekaligus Ketua Pelaksana Satgas BLBI Rionald Silaban mengatakan lahan 124 hektare itu adalah lahan PT Timor Putra Nasional, perusahaan milik Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto.
Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan Tommy menyewakan aset tanah 124 hektare tersebut, padahal aset itu sudah dijaminkan kepada negara melalui BLBI.
Oleh karena itu, Satgas BLBI menyita set jaminan penanggung utang PT Timor Putra Nasional (TPN) yang dulu dijaminkan oleh Tommy Soeharto kepada negara.
"Tetapi, ternyata itu masih disewakan dan nyewanya ke itu-itu juga, sehingga sekarang kami sita dan akan segera dibaliknamakan atas nama negara dan kami punya dokumen itu," kata Mahfud, Jumat (5/11/2021).
Mahfud menegaskan aset yang sudah dijaminkan kepada negara oleh debitur atau obligor penerima dana BLBI, tak boleh disewakan dijual, ataupun dialihkan kepada pihak lain sebelum mampu melunaskan utangnya.
"Kalau utang belum (lunas), jangan coba-coba dijual, disewakan atau dialihkan kepada pihak lain, itu tidak boleh," papar Mahfud.
Diketahui, PT Timor Putra Nasional (TPN) masih berutang kepada negara. Utang tersebut bermula saat PT TPN mendapat fasilitas pinjaman dari Bank Bumi Daya yang kini menjadi Bank Mandiri.
