Taiwan hingga Jerman Siap Investasi Industri Kendaraan Listrik Indonesia

- Kamis, 4 November 2021 | 19:55 WIB
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia saat menyampaikan keterangannya tentang agenda Presiden Joko Widodo untuk pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) dan Ruler of Dubai Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum, Rabu (3/11/2021). ANTARA/HO-
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia saat menyampaikan keterangannya tentang agenda Presiden Joko Widodo untuk pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) dan Ruler of Dubai Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum, Rabu (3/11/2021). ANTARA/HO-

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyatakan sejumlah perusahaan multi-nasional telah menyatakan kesiapan untuk berinvestasi di industri kendaraan listrik Indonesia. Menurutnya, pemerintah memang mendorong hilirisasi industri kendaraan listrik dalam negeri untuk menjadi pemain besar di kancah dunia.

Bahlil menyebut sejauh beberapa perusahaan yang telah menyatakan ketertarikan untuk berinvestasi adalah perusahaan Taiwan Hon Hai Precision Industry (Foxconn), dan perusahaan asal Jerman, Volkswagen dan BASF. Bahkan, kata dia, Foxconn telah melakukan penandatanganan kesepakatan meski belum dalam bentuk Memorandum of Understanding (MoU)

"Yakin mereka masuk, tapi kami belum bisa umumkan secara detail. Mudah-mudahan tahun ini," kata Bahlil dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (4/11/2021).

Dia menjelaskan, investasi perusahaan manufaktur komponen dan produk elektronik asal Taiwan itu nantinya akan masuk dalam beberapa bagian, antara lain produksi baterai listrik, mobil dan motor listrik, serta suku cadang peralatan komunikasi. Investasi Foxconn di Indonesia tersebut nantinya juga akan melibatkan pengusaha nasional dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). 

"Ini akan punya nilai tambah yang luar biasa, dan harganya akan sangat kompetitif," kata dia.

Selain itu, Volkswagen dan BASF juga telah menyatakan minat untuk berinvestasi di Indonesia. Perusahaan asal Jerman tersebut akan menjadi bagian dari rantai pasok baterai mobil listrik.

"Mereka masuk pada bagian rantai pasok hilir, bukan hulunya. Ini yang akan memerlukan kolaborasi. Ke depan ini jadi target kami," kata Bahlil menjelaskan.

Dengan masuknya investasi perusahaan-perusahaan tersebut, harapan Indonesia untuk mewujudkan transformasi ekonomi dengan penciptaan nilai tambah melalui hilirisasi industri menjadi semakin dekat. Ini juga semakin meningkatkan peluang Indonesia untuk menjadi pemain besar dalam industri kendaraan listrik dunia.

"Target Indonesia adalah menjadi salah satu negara pemain mobil listrik di dunia," kata Bahlil. 

Artikel Menarik Lainnya :

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X