The Most Engaging Media For Millennials and GEN Z

Kapolres Tebingtinggi Dicopot, AKBP Agus Sugiyarso Curhat Soal Sandiwara
AKBP Agus Sugiyarso dan istrinya. (Instagram/Kapolres.Tebingtinggi.Official)
News

Kapolres Tebingtinggi Dicopot, AKBP Agus Sugiyarso Curhat Soal Sandiwara

Selasa, 02 November 2021 18:15 WIB 02 November 2021, 18:15 WIB

INDOZONE.ID - AKBP Agus Sugiyarso dicopot dari jabatannya sebagai Kapolres Tebingtinggi garag-gara ulah istrinya pamerkan segepok duit di akun media sosialnya.

Kapolda Sumut Irjen Panca Putra Simanjuntak menilai AKBP Agus harus bertanggung jawab atas perbuatan istrinya yang dianggap hedonis menampilkan harta benda walau bukan miliknya.

"Dia tahu tidak boleh menunjukkan gambar-gambar yang menampilkan hedonisme terkait harta benda. Meski itu bukan uangnya. Kapolres saya tarik ke Polda sebagai tanggung jawab suaminya," kata Irjen Panca kepada wartawan di Medan, Selasa (2/11/2021).

Kapolres sebagai pemimpin kata Panca, dinilai tidak bisa memberikan contoh dan teladan bagi anggota dan keluarganya.

Kapolda Sumut Irjen Panca Putra Simanjuntak. (Foto/Antara)
Kapolda Sumut Irjen Panca Putra Simanjuntak. (Foto/Antara)


Pencopotan Agus dilakukan sesuai dengan Surat Telegram Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo Nomor ST/2280/X/KEP/2021/ tanggal 31 Oktober 2021.

Agus ditarik ke Polda Sumut dalam rangka evaluasi jabatan. Sementara itu jabatan Kapolres Tebing Tinggi akan diisi AKBP Mochammad Kunto Wibisono. 

AKBP Agus Sugiyarso melalui akun instagramnya pun pamit dan meminta maaf kepada publik sebagai tanggung jawabnya atas perbuatan istrinya.

"Menjadi pemimpin itu harus berada didepan ketika badai datang, berada ditengah ketika damai dan tenang, berada di belakang ketika menang. Pemimpin itu tak terbang karena pujian dan tak goyang karena cacian, namun pemimpin harus siap memikul beban walau bukan tangan mencencang," katanya.

Kata Agus dalam pertemanan memang tak selamanya semua dapat sejalan dan sepemikiran, perbedaan selalu kita temui dalam banyak hal.

Dia juga memeberkan soal kepura-puraan dan sandiwara dalam pikiran manusia. Namun dia tidak mengungkap secara spesifik sandiwara apa yang dimaksud.

AKBP Agus Sugiyarso dan istrinya. (Facebook)
AKBP Agus Sugiyarso dan istrinya. (Facebook)

"Tetapi bukankah memang seharusnya pemikiran manusia itu seperti itu, tak pernah mampu untuk benar benar serupa, walau kadang berpura pura dan bersandiwara, tetapi semua perbedaan itu justru yang membuat menjadi belajar tentang banyak hal," sebutnya.

Namun hal mengajarkannya banyak hal tentang keterbukaan pikiran, ketegasan menentukan pilihan dan kepedulian yang tulus.

"Satu yang lain mengajarkan tentang ketangguhan dan beberapa yang lain mengajarkan tentang kesabaran, ketaatan kepada Sang Pencipta dan mengajarkan bagaimana seharusnya kita bersikap tentang hal yang memang kadang perlu untuk tidak dihiraukan," katanya.

Tak lupa dia mengucapkan terima kasih kepada sahabat dan saudaranya karena selalu mampu mendorongnya untuk bisa menjadi lebih baik lagi.

"Semoga dimanapun kita setelah ini, menjadi apa pun kita nanti, kenangan ini akan selalu menjadi tempat kita pulang untuk tersenyum dan bermimpi indah lagi," sebutnya.

Agus mengatakan tahu persis pertemanan dan situasi yang dihadapi.

"Saya tahu seperti apa kita, dan mungkin ini terkesan berlebihan, tetapi memang tak pernah bisa diingkari bahwa ini adalah salah satu anugerah yang indah yang pernah dikirimkan Allah, dan sesungguhnya begitu berarti," katanya.

"Mungkin memang tidak adil, karena telah membawa ke dalam banyak kebaikan tetapi tak pernah banyak memberikan banyak kebaikan untuk kita," tambah Agus.

Dia mengaku tidak ingin menyalahkan siapapun terhadap situasinya saat ini.

"Jika nanti kita tak mampu lagi untuk sekedar bertemu dan berkumpul, tak ingin rasanya menyalahkan siapapun karena mungkin banyak hal yang menghalangi kita untuk itu, karena memang di depan sana pasti banyak yang lebih penting untuk kita jalani dan kita hadapi," jelasnya.

"Mungkin hanya rindu yang akan selalu datang, tetapi percayalah justru rindu yang akan memperjelas bahwa kita pernah bersama," tambahnya.

Di akhir tulisannya itu, Agus tak lupa menyampaikan permohonan maafnya atas kekurangan dan kelemahannya sebagai pimpinan karena dinilai belum mampu menjadi teladan.

"Izinkan saya pamit di iringin kata maaf atas kekurangan dan kelemahan yang ada, maaf juga karena belum mampu menjadi tauladan bagi sahabat dan saudaraku semuanya, yakinla... jika niat baik dan hati ini masih saling menyapa sejatinya kita sedang bersama," katanya.

Artikel Menarik Lainnya:

TAG
Fahrizal Daulay
TERKAIT DENGAN INI
JOIN US
JOIN US