Qatar Perluas Budidaya Ikan, Dikarenakan Masalah Ini!

- Jumat, 30 April 2021 | 13:41 WIB
Sampel spesies laut ditampilkan di Laboratorium Biologi Laut Universitas Qatar di Doha, Qatar, pada 14 Februari 2021. (photo/Dok. Asia One via REUTERS)
Sampel spesies laut ditampilkan di Laboratorium Biologi Laut Universitas Qatar di Doha, Qatar, pada 14 Februari 2021. (photo/Dok. Asia One via REUTERS)

Qatar berencana untuk memperluas budidaya ikan untuk memenuhi permintaan ikan segar di pasar lokal dan mempertahankan stok pada perairan lepas pantai Teluk dalam menghadapi perubahan iklim yang menghancurkan.

Meski ikan di Teluk secara umum telah beradaptasi dengan suhu air yang lebih tinggi, frekuensi dan cakupan pemutihan terumbuh karang dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan wilayah itu berada pada risiko nyata kehilangan ekosistem keanekaragaman hayati dalam beberapa dekade mendatang. Ini diungkapkan oleh Pedro Range, Asisten Profesor Riset di Universitas Qatar. 

Pemanasan global yang merusak terumbu karang, ditambah dengan penangkapan ikan yang berlebihan, dapat menyebabkan penurunan 30 persen potensi tangkapan ikan di masa depan diperairan Qatar pada akhir abad ini, katanya. 

"Terkait perubahan iklim, sayangnya tindakan yang dapat kami lakukan dalam skala lokal tidak relevan. Yang bisa kami lakukan adalah mengendalikan tekanan lokal yang berinteraksi dengan perubahan iklim, dalam hal pengendalian stok perikanan dan ketersediaan habitat." ungkapnya. 

November lalu, Qatar meluncurkan proyek akuakultur lepas pantai pertamanya, menggunakan keramba apung yang menghasilkan dasar laut. Peternakan ikan Samkna, yang terletak 50 km lepas pantai dari wilayah Ruwais Qatar, menghasilkan 2.000 ton ikan setiap tahunnya.

"Kami telah memulai rencana ekspansi untuk menggandakan kapasitas produksi kami menjadi 4.000 ton. Kami memperoleh izin untuk perluasan dan membangun keramba baru," kata Mahmoud Tahoun, direktur operasi dan pengembangan untuk budidaya laut di Al-Qumra, perusahaan yang menjalankan Samkna. peternakan ikan.

"Lima tahun dari sekarang, kami berharap dapat memenuhi 60 persen permintaan lokal." lanjutnya. 

Produksi budidaya ikan diharapkan mencegah menipisnya stok ikan di perairan lepas pantai. Tetapi Range mengatakan jika masalah internasional yang lebih luas mengenai produksi gas rumah kaca yang berlebihan menciptakan perubahan iklim tidak ditangani, maka tidak ada upaya pelestarian ikan lokal yang efektif. 

Sebuah studi Universitas British Columbia pada tahun 2018 menemukan bahwa sepertiga spesies laut bisa punah di Teluk pada tahun 2090 karena kenaikan suhu air, perubahan kadar salinitas dan oksigen, dan aktivitas manusia seperti penangkapan ikan berlebihan.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X