Alasan Agama, Jenderal AY Nasution Minta Patung Soeharto Dkk Dibongkar, Merasa Berdosa

- Selasa, 28 September 2021 | 18:31 WIB
Letnan Jenderal TNI (Purn) Azmyn Yusri Nasution. (Facebook)
Letnan Jenderal TNI (Purn) Azmyn Yusri Nasution. (Facebook)

Sosok mantan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) Letnan Jenderal TNI (Purn) Azmyn Yusri Nasution mendadak jadi sorotan usai disebut-sebut sebagai pihak yang menginginkan agar patung tokoh-tokoh penumpasan Gerakan 30 September 1965 (G30S) dibongkar dari Museum Darma Bhakti di Makostrad, Gambir, Jakarta Pusat.

Seperti diketahui, patung-patung yang dibongkar adalah patung Presiden kedua RI Jenderal Soeharto, patung Letnan Jenderal TNI Sarwo Edhie Wibowo, dan patung Jenderal AH Nasution.

Pangkostrad saat ini, Dudung Abdurachman menyebut bahwa Letjen (Purn) AY Nasution ingin agar patung itu dibongkar karena alasan kayakinan dalam agamanya. AY Nasution disebut merasa berdosa telah membuat patung-patung tersebut.

"Saya hargai alasan pribadi Letjen TNI (Purn) AY Nasution yang merasa berdosa membuat patung-patung tersebut menurut keyakinan agamanya. Jadi, saya tidak bisa menolak permintaan yang bersangkutan," kata Dudung  dalam keterangan tertulisnya, Selasa (28/9/2021).

-
Letnan Jenderal TNI (Purn) Azmyn Yusri Nasution. (Facebook)

Dudung menegaskan, sebelum dibongkar, AY Nasution sudah meminta izin kepadanya.

Dudung sendiri membantah tudingan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo yang menyebut bahwa pembongkaran patung-patung itu sebagai tanda bahwa TNI telah disusupi oleh paham komunisme maupun Partai Komunis Indonesia (PKI).

"Tidak benar tudingan bahwa karena patung diorama itu sudah tidak ada, diindikasikan bahwa AD telah disusupi oleh PKI. Itu tudingan yang keji terhadap kami," kata Dudung.

Bantahan sebelumnya juga sudah disampaikan oleh Kepala Penerangan Kostrad Kolonel Inf Haryantana melalui keterangan pers tertulisnya pada Senin.

-
Letnan Jenderal TNI (Purn) Azmyn Yusri Nasution. (Facebook)

Menurut Kolonel Inf Haryantana, pembongkaran patung-patung tersebut merupakan permintaan dari Letnan Jenderal TNI (Purn) Azmyn Yusri Nasution, yang merupakan penggagas pembuatan patung-patung tersebut.

Pembuatan patung itu dilakukan ketika Jenderal TNI (Purn) Azmyn Yusri Nasution menjabat sebagai Pangkostrad, pada 9 Agustus 2011 hingga 13 Maret 2012.

"Letnan Jenderal TNI (Purn.) Azmyn Yusri Nasution meminta patung-patung yang telah dibuatnya untuk dibongkar demi ketenangan lahir dan batin, sehingga pihak Kostrad mempersilahkan," jelas Haryantana.

Seperti diberitakan sebelumnya, kabar hilangnya patung-patung tersebut mencuat setelah disampaikan oleh Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo saat menjadi pembicara dalam webinar bertajuk 'TNI Vs PKI' pada Minggu (26/9/2021).

Gatot mengaitkan hilangnya patung tokoh-tokoh penumpasan G30 S itu dengan eksistensi Partai Komunis Indonesia (PKI).

-
Patung Soehato (tengah), Sarwo Ehie (kiri), dan AH Nasution (kanan) di Museum Kostrad. (YouTube)

Menurut Gatot, keberadaan komunisme di Indonesia bahkan menyusup ke tubuh TNI. 

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X