Dermaga super minimalis sepanjang 15 meter membuat geram netizen Malaysia. Pasalnya, pembuatan dermaga kayu itu menghabiskan dana anggaran sebesar 50.000 ringgit Malaysia atau setara Rp170 juta.
Corporate Communication JKR (Jabatan Kerja Raya) Serawak, menjelaskan bahwa pembangunan dermaga di Kampung Mutap, Bekenu itu dimulai pada 7 Maret 2022 dan selesai 1 April 2022.
Pembangunan untuk menggantikan dermaga lama yang rusak dan tidak bisa digunakan lagi.
“Dengan selesainya dermaga ini akan memudahkan warga Kampung Mutap Bekenu untuk melakukan aktivitas sehari-hari terutama pada saat banjir dan air pasang karena warga akan menggunakan jalur sungai sebagai jalur alternatif menuju Pasar Bekenu,” tulis Corporate Communication JKR Serawak di Facebook.
Namun, netizen menilai pembangunan proyek dermaga kayu tidak sesuai dengan biaya anggaran.
Baca juga: Alhamdulillah! BLT Minyak Goreng Cair Meski Harus Antre 3 Jam
Pengguna Facebook, Nik Lee mempertanyakan pembangunan dermaga itu. “Kayu jenis apa ini hingga menghabiskan RM50k? “Kayu emas?” tulisnya mengutip Free Malaysia Today, Selasa (12/4/2022).
Sementara Isham Hafiz mendesak Komisi Antikorupsi Malaysia untuk menyelidiki proyek tersebut.
“Yang MACC harus sekali berkunjung, apakah biayanya tinggi karena bahan baku yang sulit didatangkan atau ada tangan-tangan gaib yang meminta tarif di bawah meja,” ujarnya.
Sementara itu, JKR Serawak menyatakan kepala desa telah menyetujui alokasi pembangunan dan desain dermaga.
