Sosok Ashraf Ghani, Presiden Afghanistan yang Kabur Usai Gagal Berdamai dengan Taliban

- Senin, 16 Agustus 2021 | 10:20 WIB
Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani (Afghan Presidential Palace/Handout via REUTERS)
Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani (Afghan Presidential Palace/Handout via REUTERS)

Presiden Afghanistan Ashraf Ghani melarikan diri dari istana kepresidenan di Kabul, Afghanistan, setelah gerilyawan Taliban menguasai ibu kota dan melengserkan kekuasaannya dalam waktu beberapa pekan.

Ashraf Ghani meninggalkan negaranya tanpa memberitahu kemana dia akan pergi.

Dilansir Reuters, seorang pejabat tinggi Kemendagri Afghanistan mengatakan Presiden Ghani sudah melarikan diri ke Tajikistan. Namun, media  Al Jazeera melaporkan bahwa dia kemudian telah terbang ke Uzbekistan.

"Untuk menghindari pertumpahan darah, saya pikir lebih baik pergi," kata dia.

Di sisi lain, kepala lembaga perdamaian Afghanistan Abdullah Abdullah tidak lagi menganggap Ghani sebagai presiden Afghanistan. Abdullah menggambarkan Ghani sebagai mantan presiden.

Beberapa jam setelah kelompok Taliban memasuki Kabul, Abdullah juga menyalahkan Ghani atas situasi yang berlangsung saat ini di Afghanistan.

Sosok Ashraf Ghani

-
Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani dan Menhan Bismillah Khan Mohammadi (Afghan Presidential Palace/Handout via REUTERS)

Ashraf Ghani diketahui dua kali terpilih sebagai Presiden Afghanistan dan prosesnya dilalui dengan sengketa yang sengit.

Ghani pertama kali menjabat sebagai presiden pada 2014 menggantikan Hamid Karzai yang memimpin Afghanistan setelah pasukan sekutu pimpinan AS menginvasi Taliban pada 2001.

Selama menjabat, dia telah mengangkat kaum muda dan berpendidikan untuk memimpin posisi yang dulu dijabat oleh sekumpulan figur elite dan jaringan patronasi.

Baca juga: Taliban Menguasai Afghanistan, Staf Kedutaan Amerika Serikat Dievakuasi ke Bandara

Ghani juga berjanji memerangi korupsi yang merajalela, membenahi ekonomi yang rusak, dan menjadikan Afghanistan penghubung perdagangan regional antara Asia Tengah dan Selatan. Meski begitu, dia tak mampu memenuhi sebagian besar janjinya.

Ghani juga sebenarnya sudah berupaya mengakhiri perang 20 dengan Taliban. Perdamaian dia jadikan sebagai prioritas meski gerilyawan Taliban terus menyerang pemerintahan dan pasukan keamanan. Dia memulai pembicaraan damai dengan mereka di ibu kota Qatar, Doha, pada 2020.

Namun, pembicaraan damai sangat lambat dan membuat negara lain frustrasi serta memberikan reaksi tajam pada Ghani. Seruan untuk membentuk pemerintah sementara pun makin meningkat.

Karir politik Ashraf Ghani

-
Ashraf Ghani (REUTERS/Stringer)

Ghani (72) merupakan ahli antropologi dan menempuh pendidikan di AS. Dia menyelesaikan program doktor di Universitas Columbia, New York. Ghani bahkan pernah dinobatkan sebagai salah satu dari "100 Pemikir Global Teratas di Dunia" oleh majalah Foreign Policy pada 2010.

Halaman:

Editor: Zega

Tags

Rekomendasi

Terkini

X