Politik identitas dikhawatirkan bakal memanaskan suhu kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang, seperti pagelaran pilpres sebelumnya. Untuk meredamnya, Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid menilai harus ada tiga pasangan calon presiden yang bertarung.
"Kami di PKB dan juga MPR, kami berupaya keras agar di Pilpres 2024 itu tidak terjadi politik identitas. Oleh karena itu menurut saya sangat penting agar calon, pasangan calon presiden itu tidak hanya dua pasangan calon," ujar Jazilul dalam diskusi di media center DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu (27/10/2021).
Wakil Ketua MPR RI ini cukup optimistis bakal ada tiga capres yang bakal maju, mengingat ambang batas pencalonan presiden yang mencapai 20 persen.
"Minimal ada 3 pasangan calon kalau dilihat dari posisi jumlah presidensial threshold 20 persen minimal atau 3 pasangan calon," ujar Jazilul.
Menurutnya, bahaya laten politik identitas dapat merusak persatuan bangsa dengan cara membenturkan keragaman masyarakat Indonesia.
"Karena nanti akan ada pembelahan antara calon presiden yang menggunakan isu agama, isu etnis maupun isu menjatuhkan salah satu karena terjadinya dua kubu," tutur dia.
Manuver politik sedang disiapkan oleh partai bercorak Islam itu. Salah satunya berupaya menghadirkan poros baru di luar dua capres yang nantinya ada.
"Posisi kami atau saya selaku pengurus PKB kami akan menyiapkan pilpres ini supaya tidak terjadi politik identitas dengan melakukan upaya-upaya dengan terbentuknya poros lebih banyak minimal tiga poros dan PKB berupaya untuk meminpin satu poros," tandas Jazilul.
