Pengamat: Kepala BPIP Salah Ngomong, Keberagaman Indonesia Bisa Rusak

- Sabtu, 22 Februari 2020 | 17:40 WIB
Kepala BIP Yudian Wahyudi (Instagram/@cerita.pancasila)
Kepala BIP Yudian Wahyudi (Instagram/@cerita.pancasila)

Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi telah mengeluarkan ucapan yang dianggap meresahkan keberagaman. Salah satunya, saran mengenai ucapan salam 'Assalamualaikum' diganti dengan salam Pancasila.

Hal itu sungguh disayankan oleh Pengamat Politik yang juga Dir. Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah.

Ia menyebutkan Kepala BPIP Yudian Wahyudi telah offside dua kali. Icapan kepala BPIP tersebut telah merusak keberagaman Indonesia, bahkan cenderung memantik konflik sosial. Pernyataan itu sangat beresiko konflik sosial.

Menurutnya, Presiden harus segera mengambil sikap terkait keberadaan BPIP, jika kondisi kontroversial ini dipertahankan atau bahkan dipelihara, maka bisa merusak cita-cita kebangsaan yang seharusnya Pancasilais.

"Islam sebagai Agama sudah sangat Pancasila, dan kalau berkenan membaca sejarah, Pancasila terilhami oleh ajaran Agama, Islam justru dominan menyumbang substansi Pancasila" ungkapnya saat dihubungi Indozone, Sabtu, (22/2/2020).

Yudian, sambungnya, tidak seharusnya memprovokasi publik dengan ujaran-ujaran ekstrim. Jika BPIP harus dipertahankan keberadaanya, Presiden ada baiknya mempertimbangkan tokoh-tokoh yang berada di dalamnya.

"BPIP ditiadakan tidak akan mengurangi aktifitas Pancasilais warga negara, dan keberadaannya selama ini toh tidak terbukti semakin menguatkan Pancasila. Jika harus tetap ada, setidaknya Presiden segera mengganti ketuanya, yang lebih bijak, dan benar-benar memahami Pancasila subtantif," katanya.


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X