Buat 10 Juta Penduduk DKI, Anies: Jangan Mudik Dulu, Kalau Sayang Orangtua di Kampung

- Sabtu, 28 Maret 2020 | 15:26 WIB
Gubenur DKI Jakarta menjawab pertanyaan Deddy Corbuzier terkait pandemi corona. (Youtube/DeddyCorbuzier)
Gubenur DKI Jakarta menjawab pertanyaan Deddy Corbuzier terkait pandemi corona. (Youtube/DeddyCorbuzier)

Fokus DKI Jakarta saat di tengah pandemi penyakit menular adalah menurunkan kurva korban yang terjangkit COVID-19, di mana kebijakan itu tidak bisa dilakukan kalau masih banyak terjadi mobilitas penduduk.

"Kalau saat ini banyak terjadi perpindahan penduduk maka kurva itu akan terjadi peningkatan terus. Kita lihat trennya begitu, naik terus nih angka," ujar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kepada Deddy Corbuzier dalam akun channel youtubenya, Jumat (27/3/2020).

Anies mengatakan keunggulan DKI Jakarta memiliki 190 rumah sakit dengan kapasitas jumlah penduduk sebanyak 10 juta orang. Namun tidak di luar Jakarta.

Oleh karena itu sangat penting jika orang Jakarta tidak ke mana-mana dulu yang dikhawatirkan akan membawa wabah ke luar daerah.

Deddy Corbuzier menanyakan apa langkah yang akan dilakukan mendekati mudik lebaran pada Anies: "Apakah dilakukan lockdown?"

Namun Anies tampaknya tidak ingin menjawab secara gamblang pertanyaan itu karena kewenanga untuk melakukan lockdown ada pada pemerintahan pusat. 

Dia hanya mengimbau agar tidak perlu mudik lebaran karena pandemi masih berlangsung untuk dua bulan ke depan.

"Sebaiknya jangan dilakukan mudik dulu. Kalau sayang orangtua di kampung halaman. Jangan pulang dulu. Untuk periode ini," katanya.

Pasalnya bulan depan akan memasuki Ramadhan di mana umat muslim melakukan ibadah puasa dan Anies memprediksi wabah corona masih belum selesai.

"Dengan situasi seperti itu, kita harus sampaikan apa adanya. Bahwa kita menghadapi masa yang menantang. Apa yang sedang terjadi sekarang masalah kesehatan," tambahnya lagi.

Menurutnya masalah kesehatan bakal jadi efek domino terhadap kegiatan ekonomi masyarakat, di mana buktinya di negara lain terjadi stok market turun dan nilai tukar mata uang sedang mengalami kontraksi bahkan anjlok.

Dia melihat masalah keuangan sudah terjadi hingga bakal berdampak pada ekonomi dan kondisi sosial masyarakat.

"Oleh karena itu penting untuk mengendalikan masalah kesehatan ini, supaya tidak menular menjadi masalah ekonomi. Dan itu harus dikenalikan cepat," katanya.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku, sudah memonitoring dan memprediksi bahaya terkait wabah virus corona atau Covid-19 sejak awal Januari 2020.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X