Untuk Cepat Tangani Corona, Butuh Ahli Epidemi dan Contact Tracing yang Tepat

- Kamis, 2 April 2020 | 16:41 WIB
Ilustrasi mural virus corona. (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal).
Ilustrasi mural virus corona. (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal).

Sejumlah daerah di Indonesia telah menjalani rapid test atau pemeriksaan cepat terkait virus corona (Covid-19). Langkah ini diambil oleh pemerintah untuk mendeteksi lebih luas lagi penularan virus corona baru di masyarakat dan selanjutnya melakukan upaya pengendalian agar virus tidak semakin menyebar.

Sejak awal sudah ditetapkan jika pemeriksaan rapid test diprioritaskan kepada orang-orang atau kelompok yang rentan.

Contoh anggota keluarga pasien positif Covid-19, kerabat yang memiliki riwayat kontak langsung dengan pasien. Termasuk tenaga kesehatan yang merawat pasien Covid-19. Oleh karenanya, pelaksanaan rapid test dilakukan bersamaan dengan contact tracing.

Namun, dalam contact tracing pun kerap ditemui masalah. Anggota Tim Satgas Covid-19 dari Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Prof. Dr. Budi Haryanto, SKM, MSc mengatakan, contact tracing memang bukanlah pekerjaan yang mudah melainkan pekerjaan rumit.

“Rumitnya adalah misalkan ada satu kasus setelah PCR dinyatakan positif. Tapi mulanya selama dia berada rumah sakit statusnya PDP. Sebenarnya sejak saat itu seharusnya ada ahli epidemi,” ujar Prof Budi dalam siaran langsung IAKMI, Kamis (2/4/2020).

Ditambahkan olehnya, ahli epidemi berfungsi untuk mewawancarai pasien dalam pemantauan (PDP).

“Interview gejalanya sudah berapa lama, sejak kapan, sebelum masuk rumah sakit sejak ada gejala waktunya berapa lama, kontak dengan siapa saja, pergi ke mana saja, seberapa dekat kontak dengan orang lain, dan lain sebagainya. Dari situ baru bisa melakukan contact tracing,” kata Prof Budi.

Contact tracing yang dilakukan dengan benar dapat membantu mempercepat penanganan Covid-19. Hal ini dikarenakan sejak awal dari sensitivitasnya tinggi meskipun setelah dari contact tracing tetap harus dilakukan langkah berikutnya.

“Namun jangan lupa bahwa ini adalah bagian dari paket percepatan pengendalian atau penanganan. Informasi terkait kontak terhadap pasien harus disegarkan,” tandas Prof Budi.

Artikel Menarik Lainnya:


 

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X