Kisah Sukses CEO Perusahaan Pembersih Yang Pernah Dicampakkan Kekasih

- Rabu, 31 Juli 2019 | 16:45 WIB
intermountaincleaning/Straitstimes
intermountaincleaning/Straitstimes

Kesuksesan terasa indah dan menyenangkan bila diraih bersama-sama dengan pasangan. Menjalani susah senangnya hidup bersama hingga pada akhirnya bisa mencapai sukses bersama. Namun tak banyak psangan yang mampu bertahan menjalani susah senangnya hidup untuk mencapai kesuksesan.

Seperti kisah mantan cleaning service yang kini menjadi CEO Primech Services & Engineering di Singapura.

Vernon Kwek, pria berusia 48 tahun mengaku bahwa kesuksesan yang kini diraihnya dilatarbelakangi oleh sikap mantan pacar yang meremehkan dirinya saat bertugas menjadi cleaning service.

-
Ilustrasi/Pexels

 

Dari anggapan remeh mantan kekasihnya inilah, kini Vernon berhasil menjadi CEO dari sebuah perusahaan kebersihan. Kini ia mempekerjakan sekitar 3.000 karyawan dengan omset mencapai SGD80 juta atau Rp817 Miliar setiap tahunnya.

Tidak hanya direndahkan oleh mantan pacarnya, Vernon juga pernah putus sekolah dan bangkrut.

Saat ia menjalani bisnis kebersihan, ia sempat mengalami gulung tikar karena gaya hidupnya yang "hedon". Setelah mengalami bangkrut, Vernon mengajukan kebangkrutan dan menjalani profesi sebagai pengawas kebersihan dengan gaji sebesar SGD1.300 atau sekitar Rp 13 juta per bulannya.

Gaji ini mengalami banyak penurunan dari gaji sebelumnya sebesar SGD25.000 atau sekitar Rp 255 juta per bulan.

Kisah sukses Vernon ini diawali sejak ia berusia 14 tahun saat ia putus sekolah. Vernon berusaha mencari pekerjaan untuk ayahnya lewat surat kabar Cina sebagai supervisor pembersih.

Setiap akhir pekan Vernon akan membantu ayahnya memberishkan kantor dan toilet di berbagai gedung.

Ia kemudian bekerja sebagai pembersih paruh waktu dengan gaji $ 430 atau sekitar Rp 4,3 juta per bulan. Karena kecerdasan dan kerja kerasnya, Vernon dipromosikan sebagai penyelia dengan gaji Rp 8 juta meskipun saat itu ia baru berusia 14 tahun.

"Saya bertanya kepada manajer apakah dia yakin. Ayah saya menjadi seorang pengawas hanya ketika ia berusia 40 tahun. Saya baru berusia 14 tahun. Tetapi ia berkata 'jangan khawatir. Anda memiliki gen ayah Anda. Ia memiliki kualitas kepemimpinan, Anda juga harus memiliki hal yang sama'," ungkap Vernon.

-
straitstimes

 

Beberapa tahun kemudian, Vernon diangkat menjadi pengawas senior dengan gaji SGD1.100 atau sekitar Rp 11 juta per bulan. Saat itu pula, Vernon menjalin hubungan dengan seorang gadis yang telah mencampakkan dan menjadi motivasinya untuk sukses.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X