Pakar: Deterjen Jadi Salah Satu Sumber Pencemaran Sungai di Jakarta

- Jumat, 8 November 2019 | 21:20 WIB
ANTARA/Laily Rahmawaty
ANTARA/Laily Rahmawaty

Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University, Prof Ety Riani mengatakan, bahwa pencemaran yang ada sungai di wilayah DKI Jakarta sangat tinggi terutama berasal dari limbah domestik rumah tangga, salah satunya detergen.

"Saya kira hampir semua sungai di Jabodetabek kandungan limbah detergennya sangat tinggi," kata Prof Ety saat dikonfirmasi ANTARA di Jakarta, Jumat.

Dengan melihat temuan gumpalan busa yang menyerupai 'salju' di Banjir Kanal Timur (BKT) di Ujung Menteng, Jakarta Timur, akibat detergen yang sudah lama mengendap di dasar sungai, Ety mengatakan sangat bisa terjadi karena kandungan detergen yang ada di sungai.

"Bisa, tapi karena sungai biasanya langsung terbawa ke laut," katanya.

Selain itu, Prof Ety mengungkapkan terdapat 13 sungai di wilayah DKI Jakarta yang bermuara ke Teluk Jakarta. Setiap sungai membawa bahan pencemar dari hulu sampai hilir.

Adapun salah satu sungai yang sudah ditelitinya cukup lama adalah Sungai Ciliwung dengan mengukur kandungan limbah nitrat dan nitrit amonia, kemudian fenol dan detergen.

"Detergen itu sampai 900 kilogram per hari beban pencemarannya, berasal dari limbah domestik. Begitu sampai di Jakarta beban pencemarannya sudah jadi ton," katanya.

Ia mengatakan bahwa hasil penelitiannya mengungkapkan tingkat pencemaran di wilayah hulu Sungai Ciliwung seperti Puncak masih rendah. Pencemaran semakin tinggi setelah sampai di hilir.

"Di Kota Bogor pencemaran Sungai Ciliwung sudah tinggi. Begitu sampai arah Jakarta makin tinggi," katanya.

Bukan hanya detergen, pencemaran nitrat dan nitrit juga banyak ditemukan di sungai-sungai wilayah Jabodatebek. Salah satunya sungai di Bekasi yang merupakan aliran dari Sungai Citarum.

"Pencemaran logam berat tidak hanya berasal dari pabrik, juga dari domestik dan macam-macam," katanya.

Artikel Menarik Lainnya

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X