Masyarakat diminta untuk tidak panik atau bahkan melakukan panic buying, menyikapi pengumuman pemerintah tentang kondisi terkini penyebaran virus Corona (Covid-19) di Indonesia.
Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) memastikan stok makanan dan minuman olahan saat ini tercukupi hingga ke berbagai daerah.
Ketua umum GAPMMI, Adhi S Lukman, saat dihubungi Indozone mengatakan, pihaknya telah melakukan pengecekan langsung hingga ke berbagai daerah, untuk memastikan stok dalam kondisi tercukupi. Ia juga mengatakan, jika status Indonesia ditingkatkan menjadi lockdown, stok bahan baku makanan dan minuman olahan juga sudah tersedia.
"Selama ini pantauan saya untuk mamin (makanan dan minuman) olahan tidak ada masalah. Stok cukup dan sudah distribusi sampai daerah," ujar Adhi kepada Indozone, Senin (16/3/2020).
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan juga menyatakan bahwa stok bahan makanan di DKI Jakarta saat ini dalam kondisi aman dan tercukupi. Bahkan dilaporkan Anies, stok beras DKI Jakarta aman untuk dua bulan ke depan.
"Yang berikutnya ada keterkaitan dengan kebutuhan pangan. Perlu disampaikan di sini, bahwa. Alhamdulillah stok kebutuhan pangan di Jakarta cukup baik. Kita tadi mendapatkan laporan dari Bulog bahwa kalaupun tidak ada pasokan selama beberapa waktu ke depan, saat ini ada stok 320 ribu ton beras. Tanpa pasokan kita bisa bertahan dua bulan. Dan ini insyaAllah diamankan juga dengan Pasar Jaya," ujar Anies, Minggu (15/3/2020) kemarin.
Pemerintah pusat sendiri sebenarnya belum menyatakan bahwa status Indonesia akan dinaikkan menjadi lockdown terkait penyebaran virus Corona saat ini. Meski demikian, sejumlah daerah telah meliburkan sekolah-sekolah dan meminta kantor-kantor untuk dapat menerapkan kebijakan work from home (bekerja dari rumah). Yang menjadi kekhawatiran sejumlah pihak yaitu ketersediaan bahan pangan, jika lockdown betul-betul diterapkan.
