Dalam beberapa minggu terakhir, ribuan titik api telah menyulut kebakaran hebat di hutan hujan Amazon wilayah Brazil. Kebakaran ini membuat, penyusutan hutan tropis terbesar di dunia sebanyak 519 mil persegi atau 1.345 kilometer persegi. Melansir dari businessinsider.sg, sejak 15 Agustus, lebih dari 9.500 laporan kebakaran hutan baru di lembah Amazon.
Gambar dari satelit NASA telah menunjukkan seberapa jauh asap telah menyebar ke seluruh benua. Api yang menyala dan asap berawan yang mengepul terlihat nyata dari luar angkasa.
Organisasi yang disponsori oleh World Resources Institute, Global Forest Watch yang melakukan pemantauan hutan dan melacak kebakaran menggunakan data satelit, melaporkan lebih dari 109.000 peringatan kebakaran di Brasil dari 13/8/2019 hingga 22/8/2019.
Sejauh ini, para ilmuwan mencatat lebih dari 74.000 kebakaran di Brazil pada tahun 2019. Catatan itu hampir dua kali lipat dari total 2018 sekitar 40.000 kebakaran. Lonjakan ini menandai peningkatan 83 persen dalam kebakaran hutan pada periode yang sama tahun 2018, berdasarkan laporan National Institute for Space Research Brazil.
Di bulan Juli, The Guardian melaporkan, hutan hujan Amazon menetapkan rekor baru untuk deforestasi terbanyak yang pernah ada di Amazon, hingga menyebabkan penyusutan sebanyak 519 mil persegi (1.345 kilometer persegi).
Data dari satelit Brasil menunjukkan bahwa pohon di kawasan Amazon dengan luasan tiga kali lapangan sepak bola, hancur setiap menit.
Menurut Intercept, dalam 50 tahun terakhir, sekitar 20 persen dari Amazon atau 300.000 mil persegi pohon telah ditebang. Jika 20 persen bagian Amazon hilang, hal itu bisa memicu kerusakan pohon tropis dan fauna khas kawasan tersebut hilang. Selain itu, melepaskan hingga 140 miliar ton karbon yang tersimpan ke atmosfer yang berakibat pada kenaikan suhu global.
