Perang Tagar, Setelah #TurunkanJokowi Sekarang Ada #SayaBersamaJokowi

- Selasa, 24 September 2019 | 14:29 WIB
Tren yang sedang di twiter dan Joko Widodo (Twitter/Antara/Puspa Perwitasari)
Tren yang sedang di twiter dan Joko Widodo (Twitter/Antara/Puspa Perwitasari)

Tanda pagar saya bersama Jokowi menjadi topik yang sedang tren di media sosial Twitter.

#SayaBersamaJokowi ini seakan ingin melawan tanda pagar turunkan Jokowi atau #TurunkanJokowi yang sekarang mendominasi sejak Senin (23/9) kemarin. 

Pada pukul 14.00 WIB, Selasa (24/9), #SayaBersamaJokowi menduduki posisi ketiga sebagai topik yang sedang mutakhir di Twitter dengan 23,3 ribu twit setelah #HidupMahasiswasebesar 137 ribu twit. Sementara #TurunkanJokowi masih menjadi topik terhangat dengan 146 twit. 

-
Twitter/@Limeoney

Perang tanda pagar di Twitter ini belakangan menjadi gaya baru dalam memulai perlawanan setelah #GejayanMemanggil berhasil mengajak mahasiswa dari berbagai kampus di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan elemen masyarakat untuk berkumpul di Pertigaan Colombo, Gejayan, Senin (23/9) pukul 13.00 WIB. 

Sanking hebohnya di Twitter, sejumlah kampus di DIY mengeluarkan surat edaran tidak mendukung seruan aksi damai ala #GejayanMemanggil. Namun seruan aksi damai itu tetap menarik mahasiswa dan elemen masyarakat berkumpul. Massa yang ikut dalam aksi damai tersebut menamakan diri Aliansi Masyarakat Bergerak. 

Mereka menyatakan tujuh tuntutan yakni mendesak penundaan atau membahas ulang pasal-pasal bermasalah dalam RKUHP, menolak pelemahan KPK, menuntut negara untuk mengusut pengrusakan lingkungan, menolak pasal-pasal problematis dalam RUU Pertanahan, dan mendesak pengesahan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual.

 

Mengungkap kemunculan #TurunkanJokowi 

Kehadiran #TurunkanJokowi menjadi fakta menarik setelah Gejayan Memanggil sukses mengajak massa berkumpul di satu titik. Tagar Turunkan Jokowi ini seolah ingin mengambil kesempatan agar ajakan bisa diterima oleh warganet.

Pengamat media sosial dari Drone Emprit, Ismail Fahmi menganalisis tagar Turunkan Jokowi muncul sejak 23 September 2019 pada pukul 11 WIB. Tagar itu meningkat pesat pada pukul 21.00 WIB atau menjelang tengah malam.

Menurutnya dari peta social network analysis (SNA) akun-akun yang memasang #TurunkanJokowi memiliki perbedaan dengan #GejayanMemanggil. Ia menilai ada kelompok besar yang sengaja membuat tagar perlawanan terhadap Jokowi meningkat.

"Top 5 influencer untuk tagar #TurunkanJokowi adalah @candraidw_md, @opposite6890, @localhost911, @do_ra_dong, dan @aisyadiaa," jelas Ismail dalam akun Twitter pribadinya @ismailfahmi, Selasa (24/9).

Ismail menambahkan tagar Turunkan Jokowi bukan bagian dari mereka yang mengangkat tagar Gejayan Memanggil. Menurutnya tagar Turunkan Jokowi seperti buatan oposisi, namun di sisi lain oposisi juga mendukung gerakan Gejayan Memanggil.

"Closing. Gerakan mahasiswa seperti ini bakal mudah disusupi. Narasi baru di luar tuntutan mahasiswa bisa muncul baik di media sosial, atau saat orasi di lapangan. Mahasiswa perlu waspada, cerdas, dan tetap damai. Drone Emprit mencoba untuk mengawal dengan analisis big data," jelas Ismail.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X