Anies Urung Hadiri Acara Deklarasi menjadi Presiden 2024

- Minggu, 16 Februari 2020 | 18:45 WIB
Kiri: Anies Baswedan (Instagram/@aniesbaswedan) / Kanan: Ketua Gerakan Persaudaraan Muslim Indonesia (GPMI) DKI Jakarta Raya Syarief Hidayatulloh (ANTARA/Devi Nindy)
Kiri: Anies Baswedan (Instagram/@aniesbaswedan) / Kanan: Ketua Gerakan Persaudaraan Muslim Indonesia (GPMI) DKI Jakarta Raya Syarief Hidayatulloh (ANTARA/Devi Nindy)

Sebuah ormas bernama Gerakan Persaudaraan Muslim Indonesia (GPMI) mengadakan deklarasi mengajukan Anies Baswedan sebagai presiden pada 2024.

Namun, Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid tidak menghadiri acara deklarasi "Anies For President 2024" tersebut.

"Pak Anies belum mau, karena urus Jakarta Raya, dan saya denger langsung bertemu gubernur, saya langsung kontak beliau dan bicara di Hotel Bidakara di pernikahan anak Haji Lulung," ujar Ketua GPMI DKI Jakarta Raya Syarief Hidayatulloh di Jakarta, Minggu (16/2/2020).

Karena deklarasi batal dilakukan, acara dilanjutkan dengan pelantikan dan peresmian sekretariat Brigade GPMI yang terletak di Jalan Inspeksi Kali Mookevat, Semanan, Kalideres, Jakarta Barat.

Ketika meresmikan bangunan sekretariat GPMI, Syarief mengatakan bahwa bangunan tersebut diharapkan bisa menjadikan Anies sebagai presiden.

"Kita mengantarkan tempat berzikir ini, untuk mengantarkan Anies menjadi presiden," ujar dia.

Syarief sendiri bersikeras bahwa konsep acara sesuai dengan isi undangan, yaitu mengawal kinerja Anies dan Presiden Joko Widodo hingga masa jabatan usai.

Syarief menuturkan bahwa perkumpulan kali ini sebagai persiapan membangun dukungan massa untuk Anies kelak. Untuk deklarasi, GPMI akan kembali menjadwalkan acaranya.

Syarief sempat menyinggung bahwa deklarasi sebelum pemilu bisa membuat Anies dipecat. Namun, dia tidak merinci UU yang mengatur hal ini.

"Jadi enggak boleh ada deklarasi pejabat, enggak boleh saya tahu, ini bisa dicopot Pak Anies nanti karena ada undang-undangnya," ujar Syarief.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Zega

Rekomendasi

Terkini

X