Peristiwa tutup tahun bagi para pebisnis yang bergerak di sektor retail, khususnya fesyen, lazimnya diwarnai dengan 'pesta diskon'. Pesta diskon tersebut tak hanya sekadar menawarkan berbagai potongan harga yang gila-gilaan.
Akan tetapi, juga berbagai strategi marketing lain. Sebut saja, misalnya soal promo beli dua gratis satu, atau beli tiga pun gratis satu.
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menghimbau agar konsumen tetap kritis dan waspada terhadap pesta diskon yang dimaksud. Sebab pada akhirnya pesta diskon malah berpotensi menggerus kantong.
"Pesta diskon sejatinya bukan hal yang baru, sebab pesta diskon setiap hari juga diberikan oleh retailer fashion di semua supermarket," ujar Ketua Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi, dalam keterangan tertulis yang diterima Indozone, Senin (30/12).
Tulus meminta masyarakat waspada soal 'jebakan batman' diskon akhir tahun. Jika tidak, publik bisa mendapatkan produk yang levelnya apkiran, usang, hingga yang terselubung.
Selain itu, konsumen juga harus kritis terhadap perang diskon yang terjadi. Tulus menyarankan agar konsumen betul-betul melihat dengan teliti diskonan tersebut sebelum memutuskan membayar barangnya di kasir.
"Maksud hati meraih diskon bejibun, tetapi ending-nya malah konsumen merugi. Jangan sampai konsumen gigit jari," imbaunya.
