Karya Seninya Dibongkar, Joko Avianto Angkat Bicara

- Kamis, 18 Juli 2019 | 19:54 WIB
(photo/ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)
(photo/ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)

Seniman instalasi Getah-Getih, Joko Avianto turut angkat bicara soal pembongkaran yang dilakukan Pemprov DKI. Menurutnya, pembuatan Getah-Getih bersifat festive atau festival & tak dipasang permanen.

Dia mengatakan, pembuatan Getah-Getih hanya untuk menyambut Asian Games 2018 dan peringatan Kemerdekaan RI 2018.

"Sebenarnya perencanaan waktu itu karyanya hanya utk 6 bulan. Karena karya ini memang karya yang sifatnya festive yang sifatnya buat festival. Kan kemarin itu menghadapi Asian Games kan dan 17 Agustus tahun lalu," kata Joko.

Menurutnya ketahanan Getah-Getih yang terbuat dari bambu tak bisa disamakan dengan karya bambu lainnya. Sebab bambu sangat berpengaruh pada suhu dan juga cuaca suatu daerah.

"Variatif pengalaman saya di tiap kota, tiap lingkungan beda-beda kekuatannya enggak bisa dibandingin. Jadi kalau misalnya karena kan bambu itu materialnya strukturnya terdiri dari fiber dan pori-pori menyerap air, menyerap udara, bambu jadi kayak indikator lingkungannya. Kalau lingkungannya udah polutif banget ya begitu kejadiannya," ujarnya.

Dia kemudian membandingkan karya bambu yang ada di Jakarta dengan karyanya yang pernah dipamerkan di Jerman pada tahun 2015 lalu.

"Di karya saya yang lain mungkin lebih baik. Dibandingin karya saya Jerman 2015 begitu ya 1 tahun si kawatnya enggak karatan masih bagus," ujarnya.

Dia menambahkan, bambu bisa menjadi indikator polusi tercemar atau tidaknya sebuah daerah. Semakin memprihatinkan polusi daerah itu, maka semakin cepat bambu rusak.

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X