Liliyana Natsir ternyata mengikuti pemberitaan mengenai keputusan PB Djarum yang hentikan audisi beasiswa bulu tangkis. Dia sangat menyayangkan keputusan PB Djarum tersebut.
Menurut peraih medali emas Olimpiade 2016 ini, program audisi beasiswa PB Djarum sangat membantu anak-anak Indonesia yang punya bakat dan mimpi, namun terkendala dalam ekonomi.
"Turut menyayangkan, sedih. Saya merasakan dulu sebelum ada audisi di Manado. Susah. Orang tua harus mampu. Apalagi, biaya dari Manado ke Jakarta, tiket pesawat berapa, belum penginapannya. Kalau diterima, kalau tidak pulang lagi. Itu berat bagi keluarga yang kurang mampu," kata Liliyana Natsir di GOR Satria, Purwokerto, Minggu (8/9/201).
"Keluarga mampu pun, apa sanggup sebelum masuk klub mengikuti anaknya turnamen dulu. Sanggup tidak mengikuti turnamen yang ada? Apalagi dari daerah yang harus ke kota besar. Itu biayanya tidak sedikit," imbuhnya.
Mantan rekan Tantowi Ahmad ini mengaku belum punya saran bagaimana mencari bibit-bibit atlet badminton apabila PB Djarum menghentikan program beasiswanya.
"Dengan tidak audisi nantinya seperti apa? Saya pun tidak bisa jawab ya," ucap juara Kejuaraan Dunia nomor ganda campuran sebanyak empat kali itu.
"Sangat disayangkan kalau dia berpotensi dan punya bakat, tapi dia kurang mampu. Itu bagaimana solusinya?" tanya Liliyana Natsir.
Namun wanita yang akrab disapa Butet ini berharap ada solusi terbaik di balik keputusan ini.
"Sebagai mantan atlet, saya berharap ada solusi terbaik. Mudah-mudahan ada strategi lain dari PB Djarum," ucapnya.
"Syukur-syukur nanti di daerah ada turnamen dan terpantau. Tetapi, kecil kemungkinan. Hal itu yang saya sayangkan. Semua berharap audisi tahun depan masih ada," imbuhnya.
Dia tak memungkiri bahwa beasiswa PB Djarum sangat membantu bibit-bibit unggul dalam mewujudkan impiannya.
"Tidak dipungut biaya. Kalau sampai mereka terjaring grand final nanti dan diterima, nantinya semuanya gratis. Makan, tidur, latihan gratis, sekolah dijamin," ucapnya.
"Dengan tidak adanya audisi tahun depan, seperti apa nantinya. Mungkin ada kesempatan, pasti ada kesempatan. Tapi, harus mengeluarkan biaya sendiri," pungkas Liliyana.
