Apa yang dialami oleh Lili Elbe--transpuan pertama di dunia--70 tahun yang lalu kembali terulang pada 2020 ini. Korbannya adalah Yolrawee Saisupee (23), transpuan asal Thailand.
Memang, Yolrawee tak sampai meninggal seperti Lili. Namun, vagina buatannya busuk dan penuh nanah dan menguarkan bau yang sangat tak sedap. Bahkan terkadang, vagina palsunya juga berdarah.
Dilansir DailyStar, Yolrawee kecewa dengan hasil operasi kelamin yang dilaluinya pada April 2019. Dia sudah rela memotong penisnya demi tampil paripurna sebagai perempuan, tapi yang ada malah vaginanya jelek dan busuk.
Selain busuk, vaginanya juga kurang dalam. Hal itu dia ketahui dari keluhan pacarnya saat mereka bercinta.
Saat mengajukan permohonan operasi kelamin, Yolrawee meminta dibuatkan vagina sedalam 7 inci, tetapi ketika jadi, kedalamannya hanya 3 inci.
"Gara-gara itu aku jadi diputusin pacarku," kata Yolrawee dengan bibir manyun.
Wajar belaka jika Yolrawee kecewa. Selain karena ekspektasinya tak kesampaian, dia juga merugi sebesar 240 ribu Baht atau sekitar Rp111 juta atas biaya operasi kelaminnya.
Untuk melakukan operasi perbaikan vaginanya, dia harus membayar sebesar 240 ribu Baht atau sekitar Rp111 juta.
"Vagina saya bau busuk, dan berdarah penuh nanah setelah operasi jadi saya kembali untuk diperbaiki," katanya.
Setelah dioperasi ulang, barulah vagina Yolrawee berfungsi sebagaimana yang dia harapkan. Akan tetapi, hubungannya dengan sang pacar tetap tak membaik.
Untuk diketahui, Lili Elbe, transpuan Denmark yang terlahir sebagai laki-laki dengan nama Einar Magnus Andreas Wegener, menjalani operasi kelamin di Jerman pada tahun 1930. Einar yang merupakan pelukis itu bercerai dari istrinya yang juga pelukis, Gerda Gottlieb, karena merasa identitasnya adalah perempuan.
Namun, tak lama setelah operasi itu, kesehatannya memburuk. Lili kemudian meninggal dunia pada 13 September 1931.
