TNI Turun Tangan, Jimly Asshiddiqie: Hadapi HRS Jangan seperti Mau Perang

- Sabtu, 21 November 2020 | 09:47 WIB
Habib Rizieq Shibab (HRS) beserta keluarga tiba di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (10/11/2020). (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)
Habib Rizieq Shibab (HRS) beserta keluarga tiba di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (10/11/2020). (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)

Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam hal ini Kodam Jaya nampaknya sudah gerah dengan aksi-aksi pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (HRS) hingga berujung pencopotan baliho-baliho berwajah HRS oleh TNI. Prof Jimly Asshiddiqie memandang cara menghadapi HRS tidak perlu seperti ingin berperang.

"Jangan kayak perang. TNI tidak perlu ikut-ikutan, cukup Satpol PP yang tertibkan baliho yang dinilai provokatif," kata Prof Jimly saat dihubungi Indozone, Sabtu (21/11/2020)

Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) ini menyebut pemerintah seharusnya membina HRS. Namun, Prof Jimly tidak membeberkan dengan jelas pembinaan ke pentolan FPI itu seperti apa yang dia maksud.

"Tanyakan saja ke menko atau ke TNI kenapa HRS mesti dibina," beber Prof Jimly.

Lebih jauh dia menyebut, seharusnya menghadapi HRS dengan cara-cara yang tidak membuat suasana panas. Sebab, saat ini kondisi Indonesia masih menghadapi pandemi virus corona dan sedang dalam kondisi pemulihan ekonomi.

"Soal HRS diselesaikan dengan tenang, tidak usah kalap apalagi kayak mau perang dengan melibatkan TNI segala untuk urusan baliho. Cukup gerakkan Satpol PP saja," kata Prof Jimly.

"Yang penting dingin saja suasana supaya masyarakat fokus dulu untuk pemulihan ekonomi dengan mulai kegiatan kerja dengan tetap fokus menerapkan protokol kesehatan," pungkasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X